Kondisi asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya.

Kronologi Massa Mendatangi Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya

20 Agustus 2019 20:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas kepolisian berjaga di depan asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga di depan asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Insiden penggerudukan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya pada Jumat (16/8) berbuntut panjang. Aksi berkumpulnya massa di asrama tersebut lantaran diduga ada perusakan tiang dan pembuangan terhadap bendera merah-putih pada Jumat (16/8).
ADVERTISEMENT
Insiden itu juga diduga sebagai pemicu kerusuhan di Manokwari dan sejumlah daerah lain di Papua dan Papua Barat yang terjadi pada Senin (19/8). Berikut kronologi insiden penggerudukan massa di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya berdasarkan laporan saat kumparan berada di lokasi kejadian.
Spanduk Penolakan Tamu di Asrama Mahasiswa Papua Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Kamis 15 Agustus 2019 Pukul 09.00 WIB Sejumlah ormas di antaranya FKPPI, FPI, Pemuda Pancasila menginisiasi pemasangan bendera di depan Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Inisiasi itu didengar dan dijalankan oleh oleh Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan). Bendera itu dipasang di depan asrama sekitar pukul 09.00 WIB.
Aktivi FKPPI Surabaya Tri Susanti atau akarab disapa Susi mengatakan pemasangan bendera itu dalam rangka memperingati HUT ke-74 RI. Asrama Papua, kata Susi, sudah dua tahun didatanginya dan juga ormas lain karena tidak pernah memasang bendera merah putih.
ADVERTISEMENT
“Hari Kamis terpasang yang masang dari Muspika, inisiatif dari kita. Muspika denger rencana kami beliau-beliau ini langsung menindaklanjuti usulan tersebut. Jadi hari Kamis beliau-beliau memasang bendera,” ujar Susi.
Jumat, 16 Agustus 2019 Pukul 14.00 WIB Salah satu anggota ormas melihat tiang bendera patah. Bendera dalam posisi masuk di selokan di depan asrama. Kabar tersebut menyebar di grup-grup WhatApps ormas.
Pukul 14.15 WIB Massa mulai berkumpul dan anggota polisi berjaga di lokasi dengan sejumlah kendaraan taktis dan anjing penjaga.
Pukul 16.47 WIB Massa yang berkumpul semakin banyak. Terlihat ada yang mengenakan seragam ormas seperti FPI, Pemuda Pancasila dan bahkan ojek online.
Pukul 18.00 WIB Keadaan asrama terkunci rapat dan gelap. Salah satu mahasiswa Papua yang tinggal di asrama itu, Dorlince Iyowawu, mengatakan massa mulai melempari asrama dengan batu.
ADVERTISEMENT
“Kami tadi semakin dipressing bahkan ketika kami lalu lalang langsung diteriaki, dilempari kemudian mereka berusaha untuk menyerobot masuk. Jadi kami di belakang sengaja kami matikan aliran listriknya. Jadi semakin kami mendekat ke depan mereka semakin mengamuk,” ujar Dorlince.
Dari pantauan kumparan, sempat terdengar makian yang tidak pantas dari sejumlah orang. Namun yang pasti bukan dari aparat kepolisian.
Pukul 22.00 WIB Massa berkurang, tapi belum banyak yang membubarkan diri. Tim Respati, pasukan khusus Polrestabes Surabaya disiagakan di depan asrama. Satu anjing polisi berjaga di depan asrama.
Tiang bendera dipatahkan di asrama Papua di Surabaya. Foto: Dok. Istimewa
Sabtu, 17 Agustus 2019
Pukul 14.37 WIB Massa kembali berkumpul usai acara peringataan 17 Agustus. Massa lagi-lagi memita keterangan dari perwakilan mahasiswa soal rusak dan patahnya tiang bendera. Namun, upaya massa untuk negosiasi gagal. Mahasiswa tetap bertahan di dalam asrama.
ADVERTISEMENT
Pukul 14.43 WIB Brimob disiagakan menghalau massa untuk menjauh dari lokasi.
Pukul 14.47 WIB Polisi melepaskan gas air mata dan menjebol pintu gerbang.
Pukul 15.00 WIB 43 mahasiswa digiring ke dalam tiga truk dan diamankan ke Polrestabes Surabaya.
Pukul 16.00 WIB Polisi menggeledah Asrama Mahasiswa Papua
Ahad, 18 Agustus 2019
Pukul 00.00 WIB 43 mahasiswa dikembalikan ke asrama
Senin, 19 Agustus 2019 Pukul 06.00 WIT Kerusuhan Pecah di Manokwari dan disusul daerah lain di Papua serta Papua Barat Pukul 13.00 WIB Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta maaf atas kata kurang pantas di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten