Kronologi Tewasnya Maghda Agil Benzema di Arena Pacuan Kuda

12 Februari 2019 18:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
zoom-in-whitePerbesar
Proses rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
ADVERTISEMENT
Anak berusia 7 tahun bernama Maghda Agil Benzema tewas di arena pacuan kuda di Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang, Jawa Timur. Dia tertabrak kuda yang keluar lintasan.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terjadi pada 9 Februari 2019 lalu. Benzema tak bisa diselamatkan saat tertabrak dan terinjak kuda yang melaju dengan kecepatan tinggi. Nyawanya tak tertolong, meski sempat dibawa ke rumah sakit.
Polisi kemudian menggelar rekonstruksi peristiwa tersebut, Selasa (12/2). Kapolres Lumajang Ajun Komisaris Besar Muhammad Arsal Sahban memimpin langsung proses rekonstruksi, lalu memberikan informasi mengenai kronologi kejadian tersebut. Berikut kronologinya:
9 Februari 2019
Pukul 10.00 WIB
Pacuan kuda dimulai. Kegiatan ini adalah perlombaan nasional yang rencananya akan melombakan 9 jenis kategori dengan peserta dari seluruh Jawa Timur. Tidak disebutkan oleh polisi berapa jumlah peserta pacuan kuda keseluruhan.
Pukul 13.40 WIB
Terjadi insiden maut saat penyelenggaraan race ke lima. Salah satu kuda keluar dari lintasan hingga menabrak pagar pembatas penonton yang terbuat dari bambu. Kuda itu baru berhenti saat menabrak tiang tenda penonton.
Proses rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
ADVERTISEMENT
Saat kejadian, kuda itu menginjak dan menabrak Agil Benzema. Saat itu Agil Benzema datang bersama neneknya untuk menonton pacuan kuda.
Menurut polisi, awalnya ada kuda satu dan lainnya yang berlari berdempetan. Di tengah lomba, ada salah satu kuda berlari ke arah pagar yang sebetulnya dipakai untuk tempat pemilik kuda.
Suasana rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
Para pemilik kuda yang tadinya berada di lokasi tadi bergeser ke arah lain karena jumlah penonton yang membeludak. Salah satu penonton yang mengisi area yang ditinggalkan para pemilik kuda adalah Agil Benzema bersama neneknya.
Proses rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
Di lokasi kejadian, hanya ada pengamanan berupa bambu yang dapat digeser dan tidak terpasang kuat seperti pagar pengaman lainnya.
“Oleh karena itu kuda yang hilang kendali dapat dengan mudah menerobos pagar pengaman yang menyebabkan tewasnya Ananda Agil dalam peristiwa tersebut,” ujar AKBP Arsal.
ADVERTISEMENT
Pukul 14.50 WIB
Nenek korban berusaha membawa Agil Benzema ke RSUD Haryoto Lumajang. Namun Agil tak dapat ditolong. Dia dipastikan meninggal dunia akibat insiden tersebut.
Polisi memberikan keterangan usai rekonstruksi petaka pacuan kuda di Lumajang. Foto: Dok. Polres Lumajang
Polisi belum memberikan pernyataan khusus soal upaya hukum terkait insiden di pacuan kuda tersebut.