Kualitas Konten Meningkat, Layakkah Wikipedia Dikutip Jurnalis?

28 Februari 2018 23:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wikimedia Indonesia baru saja merampungkan Proyek Ganesha yang bertujuan untuk meningkatkan konten sosial berkualitas dalam “ensiklopedia digital terbuka” mereka. Proyek ini berupa kompetisi menulis dalam 10 tahap.
ADVERTISEMENT
“Kami mengadakan kompetisi ini agar lebih banyak artikel yang bisa dibaca dan diakses oleh orang-orang, mendapat kontributor-kontributor baru, juga menyeimbangkan informasi,” kata Ivonne Kristiani, Manajer Proyek Ganesha, dalam penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Proyek Ganesha mampu mengumpulkan 4.062 artikel yang disunting, dan 1.265 artikel baru dalam Wikipedia. Pemenang kompetisi ini berhak memperoleh beasiswa kursus Bahasa Jerman langsung di Jerman.
Meski demikian, layakkah Wikipedia dikutip dalam tulisan jurnalistik?
Menurut Anggi Kusumadewi, Redaktur Pelaksana Liputan Khusus kumparan (kumparan.com), Wikipedia dapat digunakan oleh jurnalis, tapi tidak untuk dikutip, melainkan sebagai salah satu sumber informasi guna diteliti lebih lanjut.
Anggi menekankan, terdapat perbedaan mendasar antara ‘mengutip’ dan ‘menggunakan’ informasi yang ada di Wikipedia. Sebab ‘mengutip’ ialah menuliskan kembali sejumlah kalimat sebagaimana sumber aslinya, sedangkan ‘menggunakan’ berarti memanfaatkannya untuk diolah kembali. Misalnya dengan meneliti lebih jauh melalui deretan referensi sumber asli yang dicantumkan Wikipedia di catatan kaki pada tiap artikelnya.
ADVERTISEMENT
“Wikipedia sebagai sumber terbuka yang bisa diedit oleh banyak orang kan validasinya diragukan, sehingga tidak dapat digunakan sebagai sumber untuk dikutip. Tapi, informasi yang ada di dalamnya bisa dicek benar atau tidak. Referensi yang ia cantumkan bisa diklik, dibuka ke sumber primer, sumber aslinya,” kata Anggi saat mengisi gala wicara pada penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut, Jakarta Pusat, Rabu (28/2).
Penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Penutupan Proyek Ganesha di Goethe Institut (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Senada, salah satu pendiri Wikimedia Indonesia yang juga pakar Bahasa Indonesia, Ivan Lanin, mengatakan Wikipedia memang tak memiliki kompetensi untuk menjadi sumber sebuah tulisan.
“Kompetensi Wikipedia tidak akan bisa mencapai tingkat itu. Yang bisa itu jurnal ilmiah,” kata Ivan.
Namun, ujarnya, Wikipedia dapat menjadi wadah bagi penulis untuk berkolaborasi. “Tulis dari semua sudut pandang, harus netral, dan admin akan membantu (mengkurasi), sebab di Wikipedia siapa saja bisa menyunting artikel. Nah, artikel-artikel yang hoaks akan dihapus.”
ADVERTISEMENT
Soal kolaborasi, ini juga menjadi salah satu konsep utama kumparan. Kolaborasi dalam kumparan memiliki makna luas, bahwa “Semua orang bisa bercerita dan punya kisah untuk diceritakan”.
“Artikel di kumparan bukan cuma dari wartawan. Masyarakat juga menulis. Karena intinya ‘everyone is a storyteller.’ Jika ada konten hoaks, ada tim monitoring yang bertugas memantau,” ujar Anggi.