Kubah Gereja Blenduk Semarang yang Roboh Ternyata untuk Properti Film

25 Februari 2019 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Properti film Kubah Gereja Blenduk yang jatuh dan Hancur di Kota Lama Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Properti film Kubah Gereja Blenduk yang jatuh dan Hancur di Kota Lama Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Sebuah foto memperlihatkan kubah Gereja Blenduk Kota Lama Semarang jatuh dan hancur beredar lewat pesan berantai WhatsApp. Warganet heboh setelah melihat foto bangunan bersejarah di Semarang, Jawa Tengah itu.
ADVERTISEMENT
Namun belakangan diketahui, kerusakan bagian dari bangunan cagar budaya itu merupakan salah satu properti film.
Sempat heboh lantaran properti tersebut nampak serupa dengan aslinya. Terlebih, jalan di sekitar Gereja Blenduk, tepatnya di depan Taman Srigunting ditutup. Namun tak jauh dari lokasi itu, ada tulisan yang berbunyi "Maaf Mengganggu Ada Shooting".
Di lokasi juga tampak sejumlah polisi dan petugas Dinas Perhubungan Kota Semarang tengah mengatur lalu lintas untuk pengalihan jalan. Untuk sementara waktu wisatawan tidak bisa melintas karena lokasi digunakan untuk syuting.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat dikonfirmasi menjelaskan, saat ini lokasi Kota Lama memang sedang digunakan untuk syuting film yang berjudul The East Indies yang bercerita soal penarikan pasukan pada Perang Dunia Kedua.
ADVERTISEMENT
"Ini film orang Belanda di Indonesia. Pemainnya orang Belanda dan Belgia, ada artis film, Mas Lukman Sardi," kata perempuan yang akrab disapa Ita tersebut, Senin (25/2).
Film yang disutradarai pria asal Belanda, Jim Taihuttu, mengambil setting di beberapa titik kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya setiap titik yang ditutup untuk syuting akan dialihkan arus lalu lintasnya.
Properti film Kubah Gereja Blenduk yang jatuh dan Hancur di Kota Lama Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Syuting film yang diproduksi Salto Films dan New Amsterdam Film Company itu direncanakan berlangsung selama 3 hari. Meski demikian, waktu pengambilan gambar tidak sampai seharian, bahkan di hari terakhir yaitu Rabu (27/2) syuting dimulai sore.
"Hari kedua di sekitar Jalan Garuda Branjangan. Hari ketiga di Jalan Perkutut sama sekitar asrama Kodam," pungkas Ita.
Menurut Ita semua izin sudah dipenuhi oleh para pembuat film tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kota Lama dipilih karena kawasan Kota Lama ideal merepresentasikan suasana peristiwa yang diangkat di film. Syutingnya juga di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Yogyakarta," jelasnya.
Film tersebut memiliki latar waktu Perang Dunia kedua. Ita berharap semua aset di Kota Lama Semarang tetap terjaga selama proses syuting. Menurutnya menjadi kebanggaan ketika Kota Lama Semarang jadi lokasi syuting.
"Saya minta harus bersih. Kita senang dibuat kegiatan seperti itu. Sudah koordinasi dengan Dishub untuk pengalihan," katanya.