Kubu Prabowo Usul Format Debat Pilpres Baru: Capres Bisa Bicara 1 Jam

13 September 2018 20:38 WIB
Hinca Panjaitan saat ditemui awak media, Minggu (9/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Hinca Panjaitan saat ditemui awak media, Minggu (9/9/2018). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Koalisi Prabowo-Sandi mengusulkan perubahan format debat di Pilpres 2019. Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menilai selama ini debat pilpres kurang memuaskan publik.
ADVERTISEMENT
“Selama ini kan cuma dikasih berapa menit di televisi, terus nanti pakai istilah saya tuh debat pakai speedometer. Jadi dibilang waktu tinggal 2 detik. Ini bukan soal cerdas cermat, ini soal urusan negara, ini urusan 250 juta orang,” kata Hinca di posko pemenangan PAN, Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/9).
“Karena itu kami akan mengusulkan dan kami sepakat untuk minta diberi kesempatan calon kita bicara satu jam full tentang pikiran-pikirannya,” jelasnya.
Prabowo dan Jokowi nonton bareng final pencak silat Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Jokowi nonton bareng final pencak silat Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Biro Pers Setpres)
Hinca menjelaskan, apabila masing-masing kandidat capres diberikan waktu selama satu jam untuk menyampaikan pemikiran serta visi misinya, hal itu akan lebih memudahkan masyarakat untuk menentukan pilihannya. Mendengarkan salah satu paslon bicara selama jam, pemilih akan lebih mudah memahami jalan pikiran masing-masing kandidat capres maupun cawapres.
ADVERTISEMENT
“Misalnya soal ekonomi, ketahanan energi, soal lapangan kerja, soal macam-macam. Dengan demikian rakyat mengetahui secara penuh apa jalan pikiran kandidat ini. Karena itu kami menolak untuk dibuat semacam tontonan cerdas cermat,” jelas Hinca.
Hinca menyebut, koalisi Prabowo-Sandi akan segera mengusulkan perubahan metode debat ini kepada KPU dalam waktu dekat. Sehingga, kata dia, sebelum KPU menetapkan terkait kapan waktu debat dan materinya, metode debat baru ini bisa diakomodir.
“Kami akan minta KPU untuk membuat (metode debat yang lama) itu dihapus saja,” ujar anggota Komisi III DPR itu.
Menurut Hinca, orang yang memiliki logika demokrasi yang baik akan menerima usulan perubahan metode debat ini. Sebab, kata Hinca, waktu kampanye selama delapan bulan ini belum cukup untuk menyampaikan secara penuh soal visi misi dan pemikiran dari masing-masing kanidat capres cawapres.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin demokrasi ini harus beri ruang kepada para pasangan kandidat secara adil dan terbuka, sehingga pemilih puas untuk tangkap pemikiran itu,” tutupnya.