kumparan X YouTube Video Competition Ajak Anak Muda Jernih Memilih

7 Maret 2019 16:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Infographic, Video Competition. Foto: Farhan Raudah Fujari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Infographic, Video Competition. Foto: Farhan Raudah Fujari/kumparan
ADVERTISEMENT
Politik bisa sangat dihindari karena menjengkelkan dan melelahkan. Itu jika melihat media sosial yang isinya disesaki hoaks pemilu. Mulai dari isu rasial yang kian meningkat, fitnah yang bertebaran di mana-mana, hingga sentimen keagamaan yang makin menjadi-jadi.
ADVERTISEMENT
Tidak mengherankan jika kemudian ada temuan yang menyebut 70 persen anak muda apatis terhadap politik. Dalam survei yang dirilis Alvara Research Centre pada 20 Oktober 2018, anak muda berusia 21-35 tahun memaknai politik sebagai hal yang membosankan.
Dalam survei itu, disebutkan bahwa anak muda lebih menyukai sesuatu yang dekat dengan keseharian, seperti musik, film, buku, game dan lain sebagainya. Politik pun dihindari karena dinilai tak memiliki dampak signifikan terhadap kehidupannya.
Persoalannya, menghindari politik bukanlah opsi terbaik yang dapat diambil anak muda saat ini. Hal itu karena, kebijakan pemerintah juga memiliki dampak terhadap kehidupan anak muda, dan itu merupakan keputusan politis.
Tidak percaya?
Pada 5 Maret 2018 misalnya, anak muda tak lagi bisa mengakses website Tumblr. Jejaring sosial berupa mikroblog tersebut diblokir lantaran dituding berisi konten porno. Ada berapa banyak kemudian anak muda yang kecewa dan mengutuk kebijakan tersebut. Ya suka atau tidak, kebijakan tersebut adalah politis.
ADVERTISEMENT
Belum lagi RUU Permusikan yang awal Februari ini membuat gerah publik. Potensi akan adanya represi terhadap kreativitas menuangkan lirik lagu menjadi hal yang mengkhawatirkan. Dan tentu saja, jika RUU tersebut benar-benar disahkan, itu adalah proses politik yang terjadi di Senayan sana.
Maka, menghindari politik sama saja dengan mengikhlaskan diri untuk ditenggelamkan dengan keputusan yang dibuat orang lain. Menutup mata terhadap politik hanya akan membuat siapa yang berkuasa dapat bersikap semena-mena karena tak ada kritik.
Seorang penyair Jerman Berthold Brecht pernah mengatakan, buta yang terburuk adalah buta politik. Sebab dari kebutaan itu, seseorang tak akan pernah tahu bahwa naiknya harga merupakan buntut dari keputusan politik. Seseorang itu tak akan tahu pula bahwa masih adanya pelacur, anak terlantar, hingga penyebab masih adanya orang miskin karena kebijakan politik.
ADVERTISEMENT
Kini, sudah saatnya anak muda untuk membuka mata lebar-lebar terhadap politik. Pemilu 2019 kali ini jelas dapat menjadi momentum yang sangat baik untuk peduli dan lebih kritis terhadap janji-janji politikus.
Anak muda tentu memiliki segudang cara untuk mengambil peran tersebut. Misalnya dengan merebut ‘panggung’ yang selama ini diisi politikus-politikus yang asal bunyi. Salah satunya dengan menciptakan konten politik berkualitas dan bermanfaat di Pemilu 2019 di YouTube.
Nah kabar baiknya, kumparan X YouTube menggelar sebuah video competition bertema “Jernih Memilih Saat Pemilu” dengan video berdurasi minal 60 detik. Kompetisi ini akan mewadahi dirimu yang kreatif dan ingin menciptakan Pemilu 2019 yang lebih bermutu.
Melalui tema “Jernih Memilih Saat Pemilu”, kamu bisa mengajak anak muda untuk menentukan wakil rakyat sesuai dengan rekam jejak caleg . Agar tidak mudah termakan provokasi dengan kampanye negatif atau black campaign. Serta memahami visi dan misi para calon.
ADVERTISEMENT
Dengan mengikuti kumparan X YouTube Video Competition, kamu berkesempatan memenangkan satu tiket ke Kantor YouTube di California, Amerika Serikat, dan hadiah uang tunai dengan total ratusan juta rupiah.
Periode kompetisi ini berlangsung dari 27 Februari hingga 7 April 2019. Sudah kebayang kan konsep video yang akan kamu buat? Yuk, langsung daftarkan dirimu di sini.
=======
Batas akhir pengumpulan video kami perpanjang hingga 17 April 2019.