Kuntoro Mangkusubroto hingga Imam Prasodjo Jadi Penasihat Senior KSP

27 Desember 2018 19:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Imam B. Prasodjo memberikan keterangan. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Imam B. Prasodjo memberikan keterangan. (Foto: Antara/Wahyu Putro A)
ADVERTISEMENT
Kantor Staf Presiden (KSP) ternyata memiliki Tim Penasihat Senior. Keberadaan tim penasihat ini dimulai sejak Teten Masduki menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden pada 2016 lalu. Ketika Moeldoko mengambilalih tampuk pimpinan KSP, keberadaan tim ini dilanjutkan.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Kamis (27/12), Moeldoko menggelar rapat dengan tim penasihat senior di Kantor Staf Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan. Rapat digelar sekitar pukul 14.00 WIB dan dihadiri para penasihat senior. Rapat tersebut membahas dan memperjelas fungsi serta tugas tim penasihat senior, khususnya jelang tahun politik di 2019.
Dalam undangan yang diperoleh kumparan, terdapat sejumlah tokoh yang menjadi penasihat senior. Ada nama mantan Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto, sosiolog dan tokoh masyarakat Imam Prasodjo, hingga mantan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.
Syahrul Yasin Limpo membenarkan bahwa ia merupakan salah satu anggota tim penasihat senior KSP. "Saya salah satu dari 11 orang penasihat senior Kantor Staf Kepresidenan," ujar Syahrul Yasin Limpo yang kini menjadi politikus NasDem itu, ketika dihubungi, Kamis (27/12).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, tim penasihat senior ini memiliki tugas agar fungsi KSP berjalan sebagaimana mestinya.
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Facebook/Syahrul Yasin Limpo)
zoom-in-whitePerbesar
Syahrul Yasin Limpo (Foto: Facebook/Syahrul Yasin Limpo)
"Menjadi input sistem agar fungsi KSP dalam memperkuat kebijakan presiden bisa maksimal. Selain tugas-tugas pokok lainnya dari KSP yang ada yaitu menangani hal-hal strategis," jelas Syahrul Yasin Limpo.
Di kesempatan yang berbeda, Imam Prasodjo dan dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Rahmawati Husein juga membenarkan bahwa mereka menjadi tim penasihat senior. Imam menjelaskan, ada beberapa orang yang menjadi tim penasihat senior dan hadir dalam rapat siang tadi.
Mereka adalah Dr. Ir Kuntoro Mangkusubroto, Makmur Keliat Ph. D, Rahmawati Husein Ph. D, Drs Yando Zakaria, Drs Haryadi, Dr. Ir Edy Priyono, Dr. Syahrul Yasin Limpo. Ketika dikonfirmasi soal kehadiran Andi Widjajanto, Chatib Basri serta Jonathan Tahir, Imam menyebut ketiganya tidak hadir dalam rapat tersebut. Ia tidak mengetahui apakah ketiganya masuk ke dalam tim penasihat senior KSP atau tidak.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dalam rapat yang digelar siang tadi, para tim penasihat senior itu memperjelas tugas dan fungsi mereka sebagai penasihat senior kepada Moeldoko. Mereka tak ingin tugas sebagai penasihat tim senior dicampuradukkan dengan fungsi sebagai "timses" Jokowi di Pilpres 2019.
Kuntoro Mangkusubroto. (Foto: Instagram/@officialtimah)
zoom-in-whitePerbesar
Kuntoro Mangkusubroto. (Foto: Instagram/@officialtimah)
Kuntoro Mangkusubroto menjadi orang pertama yang meminta hal tersebut kepada Moeldoko yang memimpin rapat. Kepada Moeldoko, Kuntoro menyatakan bersedia jadi penasihat senior asalkan tidak dilibatkan dengan kepentingan politis di 2019.
Artinya, sebagai penasihat senior, mereka tidak akan menjadi timses tapi murni memberikan masukan soal kebijakan pemerintah.
"Dengan posisi sebagai penasihat yang independen, dia meminta ruang bahwa kehadiran mereka sebagai orang yang bebas. Datang sebagai profesional. Dalam kesempatan itu, Pak Kun bilang saya sebagai profesional, dengan pengalaman yang ada, sebagai guru besar ITB, saya bisa memberi advice tapi sebagai orang bebas dan independen," ujar seorang sumber yang menghadiri rapat tersebut sembari menirukan Kuntoro.
ADVERTISEMENT
Pernyataan ini kemudian diamini oleh anggota tim penasihat senior lain seperti Imam Prasodjo, Rahmawati Husein, Yando Zakaria dan Edy Priyono. Imam misalnya, ia menekankan pentingnya menjaga independensi agar mereka tidak menjadi bagian dari pemenangan capres tertentu.
Surat undangan rapat Tim Penasihat Senior KSP. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat undangan rapat Tim Penasihat Senior KSP. (Foto: Dok. Istimewa)
"Jadi bahasanya bukan timses. Kita independen, dalam arti profesional, siapa pun pemerintahannya kita concern dengan masyarakat. Misalnya saya dimintai saran pihak lain juga tetap bisa. Bisa saja saya tidak setuju dengan kebijakan Pak Jokowi," jelas dia.
Imam menjelaskan, para penasihat senior tadi menginginkan sebuah posisi yang setara dengan KSP. Bukan tim pemberi masukan yang Asal Bapak Senang (ABS) atau tim yang bertugas memberi masukan soal kampanye pemenangan.
"Jadi kita sifatnya profesional work. Kita tegas banget. Kita mengkritisi kebijakan yang dilakukan dan memberi masukan," tutup dia.
ADVERTISEMENT
kumparan sudah mengkonfirmasi kepada Kuntoro namun hingga saat ini belum dijawab. Pun konfirmasi sudah disampaikan kepada Moeldoko serta beberapa deputi KSP lain namun hingga saat ini belum dijawab.
Surat undangan rapat Tim Penasihat Senior KSP. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Surat undangan rapat Tim Penasihat Senior KSP. (Foto: Dok. Istimewa)