Kwik Kian Gie: Konsep Tak Direspons Jokowi, Logis Kan Saya ke Prabowo

17 September 2018 23:24 WIB
Kwik Kian Gie usai di periksa KPK  (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kwik Kian Gie usai di periksa KPK (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Politikus senior PDIP Kwik Kian Gie bersedia menjadi tim penasihat ekonomi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Namun sebelumnya, Kwik mengungkapkan pernah meminta Presiden Jokowi untuk mengadopsi konsep ekonomi yang ia tulis dalam buku berjudul 'Platform Presiden' yang terbit pada tahun 2004 dan 2009.
ADVERTISEMENT
Kwik mengungkapkan permintaan itu ia ajukan saat Jokowi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Sekarang khusus mengenai Pak Jokowi, apa pernah mengajak saya bicara, tidak. Loh, bukannya saya yang mengambil inisiatif karena beliau kan sudah gubernur, sudah presiden. Sudah ketika beliau sudah menjadi gubernur, tepatnya pada hari Pak Taufik Kiemas dimakamkan itu jam 14.30 WIB, saya melayat ke Teuku Umar. Begitu masuk, saya menemui Pak Jokowi pertama kali sebagai gubernur,” kata Kwik di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/9).
“Jadi saya bicara dengan Pak Jokowi. Saya mengatakan, bapak sekarang kan sudah jadi gubernur, sangat populer, tolong gunakan popularitas ini untuk kepentingan partai dan kepentingan negara ini. Bicaranya jangan hanya urusan DKI saja, tetapi urusan negara,” terang Kwik.
ADVERTISEMENT
Kwik mengaku, saat itu juga ia memberikan bahan-bahan tulisan yang menjadi pemikirannya selama ini. Namun, tetap tidak ada respons dari Jokowi hingga saat ini.
Jokowi dan Megawati bahas Narasi Indonesia Raya (Foto: PDI Perjuangan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Megawati bahas Narasi Indonesia Raya (Foto: PDI Perjuangan)
“Kebetulan saya punya bahan yang banyak sekali. Oleh karena saya lama sekali (menjabat) Ketua Litbang PDIP, Ketua DPP, dan mewakili PDIP juga menjadi Wakil Ketua MPR. Langsung saya kirimkan segepok hard copy plus banyak sekali soft copy. Satu kata pun tidak ada reaksi, tidak ada sambutan apa-apa. Jadi jelas,” ungkap Kwik.
Selain itu, Kwik berharap pemikiran-pemikiran dan konsep ekonomi yang ia tuangkan dalam bukunya pada tahun 2004 dan 2009 bisa diadopsi oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ia menulis buku itu karena berharap Mega dapat mengadopsi pemikirannya dalam buku itu untuk ditawarkan kepada publik. Tapi, kata Kwik, tetap tidak ada respons dari Mega.
ADVERTISEMENT
“Saya itu menulis booklet dari tahun 2004 itu orientasi saya karena Ibu Megawati calon presiden. Tahun 2009 juga, tapi sama sekali tidak ada respons dari Ibu Megawati, mungkin sekali karena sampai sekarang hubungan saya masih sangat dekat. Tapi Ibu Megawati kan ketua umum, saya mengasumsikan bahwa akan ada respons, tapi sama sekali tidak. Dari sekjen tidak, dari litbang tidak. Dari siapapun tidak,” tuturnya.
Setelah tidak mendapat respons dari Jokowi dan Megawati, Prabowo kemudian mengajak Kwik untuk berdiskusi soal masalah ekonomi. Sehingga menurutnya sangat logis bila ia lebih intens menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Nah lalu Pak Prabowo yang mengajak saya berdiskusi. Jadi logis kan kalau dengan sendirinya bicara dengan Pak Prabowo lebih dulu,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Kwik menegaskan hingga saat ini ia tetap kader PDIP. Kwik hanya menjadi bagian dari tim penasihat Prabowo yang jumlahnya sekitar 40 orang.
“Bertukar pikiran itu kan berarti saya memberi nasihat, diterima atau tidak diterima itu urusan dalam proses. Tapi saya juga diberi nasihat oleh pikiran saya. Jadi kita jangan menganggap maksudnya struktur, nasihat, tidak begitu. Saya masih kader PDIP, sampai saat ini Ibu Megawati sama sekali tidak menegur saya,” pungkasnya.