La Nyalla: Saya Minta Maaf Fitnah Jokowi PKI, Kristen, dan China

11 Desember 2018 13:40 WIB
Lanyala Mataliti (kiri) bertemu Ma'ruf Amin di Kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Dok: TKN Jokowi-Ma'ruf)
zoom-in-whitePerbesar
Lanyala Mataliti (kiri) bertemu Ma'ruf Amin di Kediaman Ma'ruf Amin, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Dok: TKN Jokowi-Ma'ruf)
ADVERTISEMENT
Eks kader Partai Gerindra La Nyala Mattalitti menyambangi kediaman Ma'ruf Amin untuk menjenguk sekaligus menyampaikan permohonan maaf. La Nyalla mengaku bahwa dia yang menyebarkan kabar bohong bahwa Jokowi PKI.
ADVERTISEMENT
"Saya datang ke beliau (Jokowi), saya minta maaf. Bahwa saya yang isukan Pak Jokowi PKI. Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China," kata La Nyalla di kediaman Ma'ruf di Jalan Situbondo 12, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
"Saya yang sebarkan Obor (Rakyat) di Jawa Timur, Madura. Akhirnya saya datang ke beliau dan sampaikan, saya mau minta maaf tiga kali. Alhamdullilah dimaafkan, ya sudah," tambah eks Ketum PSSI ini.
La Nyalla Mattalitti (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
La Nyalla Mattalitti (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
La Nyalla menegaskan bahwa Jokowi tidak anti-Islam. Dia juga mengaku telah mencari tahu keislaman Jokowi hingga ke Boyolali, ternyata, lanjut La Nyalla, Jokowi sejak muda sudah sering melakukan tirakat (berpuasa menahan nafsu).
"Saya sampaikan ke Pak Jokowi dan Pak Jokowi ahli puasa," ucap La Nyalla.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, La Nyalla menuturkan, pantas Jokowi memenangi pertarungan Pilpres 2019 karena ia menilai banyak orang di Indonesia yang berdoa diberikan pemimpin terbaik.
"Pantas kalau Pak Jokowi di tahun 2014 menang. Karena apa, di Indonesia ini yang berdoa, mudah-mudahan kita diberikan pemimpin, presiden yang terbaik untuk negara kita. Yang dikasih Pak Joko Widodo, bukan yang lain. Berarti apa, Pak Jokowi ini orang baik," pungkasnya.
Sebelumnya, La Nyalla dikenal sebagai pendukung Prabowo pada Pilpres 2009 dan 2014. Namun, dukungan itu beralih ke Jokowi setelah La Nyalla mengklaim diminta menyiapkan Rp 40 miliar bila ingin mendapatkan rekomendasi untuk maju di Pilkada Jatim 2018.