Lagi, Korut Uji Coba Peluncuran 2 Rudal Balistik ke Arah Laut Jepang

24 Agustus 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah rudal terlihat telah diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah rudal terlihat telah diluncurkan saat latihan militer di Korea Utara. Foto: KCNA via REUTERS
ADVERTISEMENT
Korea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran dua rudal balistik jarak dekat ke arah timur Pantai Korut. Hal tersebut merupakan bentuk protes dari Korut terhadap latihan militer AS-Korea Selatan Selasa (20/8) lalu.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Rudal tersebut terdeteksi oleh sistem pertahanan Korea Selatan. Uji rudal balistik ini merupakan yang ketujuh kalinya dari serangkaian peluncuran yang dilakukan Korea Utara beberapa pekan terakhir.
"Militer mendeteksi dua proyektil yang tidak dikenal dianggap sebagai rudal balistik jarak pendek," ujar salah seorang pejabat Staf Gabungan Korea Selatan (JSC) dalam keterangannya, Sabtu (24/8).
Rudal tersebut terbang di ketinggian 97 kilometer ke arah Laut Jepang dan bergerak dengan kecepatan hingga sekitar 8.000 kilometer per jam (6,5 mach). "Militer kami melacak gerakan di Utara dalam hal peluncuran (rudal)," tambahnya.
Merespons sikap Korut itu, Pemerintah Korsel langsung mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional (NSC). Pemerintah sepakat untuk terus melakukan upaya diplomatik dengan komunitas internasional untuk meredam ketegangan di Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
"Anggota NSC setuju untuk melanjutkan upaya diplomatik dengan komunitas internasional untuk membawa Korea Utara kembali ke meja perundingan dengan AS untuk mencapai tujuan denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," tulis keterangan dari pemerintah Korsel.
Ketegangan di Semenanjung Korea sebelumnya sempat terjadi. Korea Utara pada Jumat (16/8) lalu sempat menghina Presiden Korea Selatan. Korut lalu memutuskan melakukan peluncuran dua misil.
Moon Jae-in Presiden Terpilih Korea Selatan Foto: REUTERS/Kim Kyunghoon
Selain itu, Korut juga mengecam keras pidato Presiden Korsel Moon Jae-in. Dalam pidato tersebut Moon berjanji akan berupaya mewujudkan persatuan dua Korea pada 2045.
"Presiden Korsel kurang ajar," kata keterangan Komite Perdamaian Korut seperti dikutip dari Sky News, Jumat (16/8).
"Kami tidak akan pernah berdialog lagi dengan Korsel, pemerintah kami tidak akan duduk bersama mereka lagi," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Korut merespons, selama Korsel masih berkomentar provokatif dan terus menggelar latihan militer bersama AS, maka rencana dialog antar Korea tak mungkin terwujud.