Langkah KCI Urai Kepadatan di Stasiun Duri Akibat Perubahan Jalur KRL

12 April 2018 10:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perubahan jadwal dan jalur KRL di Stasiun Duri pada 29 Maret 2018 membuat kepadatan sangat parah terutama di jam-jam sibuk. Banyak warga yang bingung karena harus berpindah jalur dari peron 5 ke peron 1 sebagai imbas adanya Kereta Bandara Soekarno-Hatta.
ADVERTISEMENT
Sejak saat itu, sejumlah langkah dan kebijakan diterapkan oleh PT KRL Commuter Indonesia (KCI) untuk mengurai kepadatan ini. Setelah dua pekan lebih, masyarakat mulai terbiasa dengan pola baru ini dan kepadatan mulai terurai.
"Penumpang sudah mulai beradaptasi dengan perubahan alur itu," kata VP Komunikasi PT KCI Eva Chairunisa dalam keterangannya, Kamis (12/4).
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Eva mengatakan, pihaknya memberlakukan crossing dua arah di Stasiun Duri. Crossing ini memudahkan penumpang untuk berpindah dari peron satu ke peron lainnya.
Keberadaan eskalator memang masih tetap dioperasikan meski tidak banyak warga yang menggunakan itu karena crossing sudah diberlakukan.
"Kebijakan ini membuat kepadatan bisa terurai dalam waktu cukup singkat. Untuk crossing arah Tanah Abang sekarang sudah teruai dalam waktu 5 menit, arah Angke 3 menit, dan yang menggunakan eskalator sekitar 6 menit," jelas Eva.
ADVERTISEMENT
Peningkatan jumlah rangkaian dan perjalanan kereta juga terus dilakukan. Ditjen Perkeretaapian Kemenhub sudah memberi izin kepada PT KCI untuk menambah dempat perjalanan kereta lintas Duri-Tangerang yang beroperasi pukul 05.00-09.00 WIB.
"Hasilnya, hari ini pukul 06.00-09.00 WIB. Hampir semua penumpang terangkut. Beberapa penumpang yang tidak terangkut karena datang dalam waktu yang sempit dengan kedatangan kereta. Atau, memilih kereta selanjutnya karena sudah penuh. Jumlahnya antara 4-19 orang," imbuh dia.
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Stasiun Duri (Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan)
Eva mengatakan, penambahan kapasitas angkut juga sudah dioperasikan. Meski jumlah perjalanan berkurang karena adanya kereta Bandara, total kapasitas angkut justru bertambah. Hal ini karena adanya penambahan rangkaian kereta dari delapan ke 12 gerbong dalam satu rangkaian kereta.
Sebelum adanya perubahan jalur, jumlah perjalanan kereta Duri-Tangerang sebanyak 13 perjalanan. Hanya ada 8 kereta dalam satu rangkaian. Artinya, total daya angkut hanya 104 kereta.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, dengan adanya perubahan ini, 11 perjalanan ini dibagi menjadi dua bagian, yakni lima perjalanan menggunakan delapan kereta dan enam perjalanan menggunakan 12 kereta.
"Artinya total kapasitas angkut mencapai 112 kereta. Ini lebih banyak dari total angkut sebelumnya yang hanya 104 kereta," tutur dia.
Eva mengimbau kepada penumpang untuk tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan dalam menggunakan KRL. Dia juga meminta penumpang memperhatikan waktu keberangkatan agar tidak terjebak antrean panjang.
"Kami mengajak pengguna jasa untuk dapat bekerja sama dengan melakukan pengaturan keberangkatannya di jam sibuk," ucap dia.