news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lebaran 15 Juni, Tapi Libur Bisa Mulai 9 Juni

5 April 2018 18:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Stasiun Gambir menjelang lebaran. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Stasiun Gambir menjelang lebaran. (Foto: Marcia Audita/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam rapat persiapan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, salah satu hal yang dibahas adalah penambahan cuti atau libur lebaran. Wacana itu diungkapkan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan tujuan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas saat mudik.
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, lebaran dimulai pada tanggal 15-16 Juni, sementara cuti lebaran pada 13-14 Juni. Kapolri Tito kemudian mengusulkan agar libur ditambah atau dimulai pada tanggal 11-12 Juni.
"Mudik lebaran tanggal 15-16 (Juni), cuti lebaran 13-14, diusulkan Kapolri liburnya ditambah 11-12. Tetapi sedang akan dibahas di tingkat Menko nanti," ungkap Budi Karya saat konferensi pers usai rapat di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Kamis (5/4).
Namun, apabila melihat kalender di bulan Juni, tanggal 9-10 Juni adalah hari Sabtu dan Minggu alias akhir pekan. Sehingga dengan demikian, libur lebaran dapat dimulai pada tanggal 9 Juni.
Selain karena pertimbangan kemacetan, adanya hari yang terjepit libur juga menjadi pertimbangan. "Adanya dua hari kejepit ini dikhawatirkan akan bolos, dan manajemen lalu lintasnya hanya dua hari libur itu agak sulit," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lalu saat ini ada pertumbuhan moda transportasi, di antaranya mobil dan sepeda motor meningkat 30 persen. Sementara, Budi Karya memprediksi angkutan darat masih menjadi primadona untuk mudik lebaran.
Oleh karena itu, pihaknya bersama kementerian terkait akan melakukan pengaturan. Di antaranya larangan angkutan tiga sumbu beroperasi pada tanggal 13-14 Juni.
"Dan pada minggu akhir bulan, ada beberapa hari, tetapkan 28-30, sebagai angkutan berat tidak boleh beroperasi," tambah Budi Karya.
Ia juga menyarankan agar pemudik tak terfokus untuk melintasi jalur tol. Namun, ia meminta masyarakat juga untuk memanfaatkan jalur lintas selatan Jawa.
"Bahwa di mudik lebaran kali ini, dari Jakarta-Surabaya tol sudah terhubung, meski di beberapa segmen Jateng, Jatim, ada yang fungsional. Maka preferensi masyarakat menggunakan tol itu tinggi sekali," kata Budi Karya.
ADVERTISEMENT