Lebaran, Wiranto Maaf-maafan dengan OSO

5 Juni 2019 16:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wiranto di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Jakarta, Jumat (31/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wiranto di Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia, Jakarta, Jumat (31/5/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak berusaha memanfaatkan momen hari raya Idul Fitri sebagai ajang untuk meminta maaf. Begitu pun dengan para pejabat negara hingga elite politik yang sempat memiliki hubungan yang kurang baik.
ADVERTISEMENT
Seperti sikap yang ditunjukkan Menkopolhukam Wiranto terhadap Ketua DPD yang juga Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Wiranto yang juga mantan Ketum Hanura menegaskan saat ini dia tak memiliki masalah lagi dengan OSO.
Hal itu karena hubungannya yang kembali membaik pasca adu debat di publik terkait kegagalan Partai Hanura di pemilu.
"Pak OSO ketemu, cuma ketemu ya enggak ada apa-apa, enggak ada apa-apa. Ini waktunya kita selalu bermaaf-maafan, kepada bersih-bersih diri kita," kata Wiranto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/6).
Oso Hadiri Rakor pemenangan Hanura. Foto: Ricad Saka/kumparan
Wiranto menegaskan hanya akan fokus pada kinerjanya agar bisa menghasilkan sesuatu ke depan lebih baik lagi.
"Kesepatan kita untuk intropeksi diri dan melakukan sesuatu langkah awal yang lebih baik. Itu aja," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Ketegangan antara Wiranto dan OSO terjadi ketika Partai Hanura gagal melaju ke Senayan di Pileg 2019. Wiranto sempat menyatakan satu-satunya kesalahannya adalah menunjuk OSO menjadi Ketum Hanura.
"Kesalahan saya cuma satu, menunjuk Pak OSO menjadi Ketum," kata Wiranto usai membuka Rakor Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial di Hotel Paragon, Jakarta, Kamis (16/5).
Wiranto berpendapat seharusnya kekalahan Hanura tersebut diterima dan tak dijadikan bahan untuk saling menyalahkan.
"Hanura sekarang tidak masuk melampaui PT 4 persen. Kita sedih sebagai pendiri partai. 10 tahun mendirikan partai ini dan sudah 2 kali lolos, yang paling sedih kan saya sebagai pendiri, kalau kita bicara yang paling sedih," jelasnya.
"Tapi kan sudah terjadi. Dan enggak perlu saling menyalahkan, cukup introspeksi, ke depan kita perbaiki. Tapi kalau saya didesak terus seakan-akan Pak Wiranto yang salah," sesalnya.
ADVERTISEMENT