Lembaga SMI Prediksi Prabowo-Sandi Berpotensi Menang 51% di Pulau Jawa

6 April 2019 16:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil survai di Pulau Jawa oleh Lembaga kajian Sabang Merauke Institute (SMI). Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Hasil survai di Pulau Jawa oleh Lembaga kajian Sabang Merauke Institute (SMI). Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga riset dan kajian publik Sabang Merauke Institute (SMI) merilis elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres di Pulau Jawa pada periode 27 Maret 2019 hingga 4 April 2019. Hasil survei menunjukkan elektabilitas paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin, unggul sebesar 49,32 persen, sementara Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di angka 42,71 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati elektabilitas Jokowi-Ma'ruf unggul di atas Prabowo-Sandi, Wakil Direktur Bidang riset Sabang-Merauke Institute, Syahganda Nainggolan, memprediksi Prabowo-Sandi akan menang 51 persen di Pulau Jawa. Prediksinya itu berdasarkan pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters) sebesar 7,97 persen.
"Prabowo akan unggul 51 persen di Pulau Jawa dengan asumsi yang terjadi di berbagai pertarungan petahana vs penantang, undecided voters sejatinya adalah penolak petahana yang belum menjawab dengan dua alasan," kata Syahganda saat memaparkan hasil survei di Bakoel Koffee, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/4).
"Satu, karena Trump Shy, sebuah istilah fenomena malunya pemilih mendukung seseorang populis seperti Donald Trump di Pemilu Amerika Serikat. Kedua, (karena) ketakutan diidentifikasi antipemerintah," sambungnya.
Menurut Syahganda, keyakinan atas dua pilihan tersebut harus dilihat dari antusiasme rakyat dalam kampanye. Berdasarkan risetnya, dari rangkaian kampanye yang sedang berlangsung, kampenye Jokowi-Ma'ruf terpantau lebih sepi, sedangkan kampanye Prabowo-Sandi lebih ramai.
ADVERTISEMENT
"Artinya, kecenderungan Prabowo unggul 51 persen di Pulau Jawa lebih masuk akal," tegas Syahganda.
Syahganda Nainggolan, kader PAN. Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan
Namun, menurut Syahganda, Jokowi-Ma'ruf juga akan memperoleh 50 persen apabila undecided voters memilih Jokowi. Akan tetapi, kata dia, hal itu bisa terwujud apabila Jokowi menunjukkan sesuatu yang spektakuler dalam kebijakannya dan memenuhi semua janji-janji politiknya di masa lalu.
"Mungkinkah itu terjadi, sementara waktu tertinggal 10 hari (menjelang pencoblosan 17 April)? Kita enggak tahu Jokowi 10 hari ini mau buat apa, kalau ada, bisa, mungkin yang belum menentukan pilihan akan berubah, tapi kalau enggak ada, dia mentok di 49 persen," kata Syahganda.
Survei dilakukan di Pulau Jawa, yakni di Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Banten. Responden 600 orang dengan margin of error 4 persen, tingkat kepercayaan 95 persen.
Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) bersama Sandiaga Uno (kanan) berbicara dalam acara silahturahmi Aliansi Pengusaha Nasional, di Djakarta Theater, Jakarta, Kamis (21/3). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Teknik penarikan sampel menggunakan multistage random sampling. Stage pertama adalah daerah pemilihan (Dapil) di seluruh Pulau Jawa dan stage kedua adalah Kabupaten/kota yang dipilih secara acak pada masing-masing dapil. Survei dilakukan secara tatap muka dengan bantuan kuesioner digital.
ADVERTISEMENT
"Itu penafsiran saya, karena saya doktor di ilmu sosial, saya punya hak untuk menafsirkan sesuai keahlian saya," kata Syahganda.
Sabang-Merauke Institute (sebelumnya Sabang Merauke Circle) adalah lembaga kajian kebijakan publik yang mengkaji berbagai isu dengan kepentingan dan agenda publik seperti pertanahan, perburuhan, serta pemerataan pembangunan. Tujuan kajian tersebut adalah untuk memberikan masukan-masukan ke pemerintah dan masyarakat sipil (civil society).