Lemhannas Tanda Tangani MoU Ketahanan Nasional dengan 3 Institusi

Penandatanganan Nota Kesepemahaman antara Lembanas RI dan Ikatan Notaris Indonesia, di Kantor Lemhanas RI, Jakarta Pusat. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas RI) menandatangani nota kesempahaman (MoU) dengan Kementerian Dalam Negeri, Komnas Perempuan, dan Ikatan Notaris Indonesia (INI).

Gubernur Lemhannas RI Letjet (Purn) Agus Widjojo menandatangani MoU tersebut bersama Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua Komnas Perempuan Azriani Manalu, dan Ketua Umum INI Yualita Widyadhari.

Agus mengatakan, MoU ini merupakan kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia di masing-masing lembaga, serta saling tukar menukar informasi untuk menjaga ketahanan nasional.

Penandatanganan Nota Kesepemahaman antara Lembanas RI dan Ikatan Notaris Indonesia, di Kantor Lemhanas RI, Jakarta Pusat. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

“Secara umum nota kesepahaman Lemhannas RI dengan 3 institusi meliputi penguatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, pertukaran tenaga ahli dan pakar akademisi dan pemantapan nilai nilai kebangsaan,” ujar Agus di Ruang Nusantara Kantor Lemhannas RI, Jakarta Pusat, Senin (15/10).

Khusus untuk Kemendagri dan Komnas Perempuan, nota kesepahaman ini adalah perpanjangan dari nota sebelumnya yang sudah habis masa berlakunya.

Mendagri Tjahjo Kumolo juga mengatakan, ini merupakan kesepakatan rutin di mana Mendagri mengirimkan beberapa penjabat ke Lemhannas untuk menjalani pendidikan kebangsaan.

Tjahjo Kumolo di Gedung Lemhanas. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)

“Pejabat-pejabat eselon 2 yang akan masuk ke eselon 1 di Kemendagri itu wajib untuk mengikuti Lemhannas, kemudian gubernur, wakil gubernur, bupati wakil bupati, dan pimpinan DPR RI baik tingkat 1 maupun tingkat 2,” ujar Tjahjo di kesempatan yang sama.

“Itu semata-mata untuk membangun pola pikir Kemendagri sampai di tingkat wali kota, bupati, DPRD, termasuk istrinya itu memiliki pola pikir komprehensif integral, memahami akan masalah-masalah ketahanan nasional,” kata Tjahjo.