news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Lempeng Indo - Australia Pemicu Gempa Bali

16 Juli 2019 10:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemuka agama Hindu memantau kerusakan pada bagian candi yang runtuh akibat gempa di Pura Lokanatha, Denpasar, Bali, Selasa (16/7). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
zoom-in-whitePerbesar
Pemuka agama Hindu memantau kerusakan pada bagian candi yang runtuh akibat gempa di Pura Lokanatha, Denpasar, Bali, Selasa (16/7). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
ADVERTISEMENT
Pulau Bali pada Selasa (16/7) pukul 07.18 WIB diguncang gempa berkekuatan 6 magnitudo. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, gempa tersebut dipicu karena adanya aktivitas di Lempeng Indo-Australia.
ADVERTISEMENT
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa berkedalaman menengah ini diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Tepatnya di zona transisi Megathrust-Benioff," kata Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya, Selasa (16/7).
Daryono mengatakan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan kombinasi naik dan mendatar (oblique thrust fault).
Guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di daerah Badung V MMI, Nusa Dua IV-V MMI, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat IV MMI, Banyuwangi, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara III MMI, Jember, Lumajang II- III MMI.
"Dilaporkan adanya dampak kerusakan ringan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut berupa genteng berjatuhan dibeberapa rumah/kantor dan kaca pecah," kata Daryono.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," lanjutnya.
Hingga pukul 09.00 WIB, Hasil monitoring BMKG menunjukkan 7 kali aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitude terbesar 3,2 magnitudo dan magnitude terkecil2,5 magnitudo.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tutup Daryono.