Letusan Gunung Agung Ketiga Pekan Ini, Kolom Abu Capai 1.500 Meter

13 Juli 2018 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Agung siang ini, Jumat (13/7) dengan ketinggan kolom abu mencapai 1500 meter di atas puncak. (Foto: Dok. PVMBG)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Agung siang ini, Jumat (13/7) dengan ketinggan kolom abu mencapai 1500 meter di atas puncak. (Foto: Dok. PVMBG)
ADVERTISEMENT
Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali meletus siang ini, Jumat (13/7), sekitar 14.09 WITA. Letusan terjadi dengan kolom abu teramati setinggi 1.500 meter di atas permukaan kawah dan condong ke arah barat selama kurang lebih 1 menit 18 detik. Seismogram merekam amplitude letusan maksimum 24 mm.
ADVERTISEMENT
Jumlah letusan dalam dua pekan terakhir ini memang mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan periode 28 Juni hingga 5 Juli kemarin yang menyebabkan para warga di sekitar Gunung Agung kembali mengungsi tepatnya pada erupsi strombolian pada 2 Juli 2018 yang lalu.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Rendang, Karangasem, Bali, dalam pekan ini sudah terjadi letusan sebanyak tiga kali.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG Devy Kamil Syahbana menyampaikan, walaupun jumlah letusan menurun, tapi dari pantauan seismic Gunung Agung masih belum mencapai kondisi stabil.
“Memang frekuensi erupsi Gunung agung mengalami penurunan dalam 2 minggu terakhir, tapi dari hasil pengamatan di seismik, deformasi, geokimia dan satelit, semua masih mengindikasikan bahwa aktivitas vulkaniknya masih tinggi, tidak stabil dan masih berpotensi erupsi,” ujar Devy kepada kumparan.
Gunung Agung kembali erupsi Kamis (5/7) dengan ketinggian 2800 meter di atas puncak selagi Menteri ESDM Ignasius Jonan melakukan pertemuan di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Rendang, Karangasem, Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung kembali erupsi Kamis (5/7) dengan ketinggian 2800 meter di atas puncak selagi Menteri ESDM Ignasius Jonan melakukan pertemuan di Pos Pengamatan Gunung Api Agung Rendang, Karangasem, Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Ia menambahkan erupsi strombolian dalam dua pekan terakhir ini masih terjadi. Hanya saja jarak lontarannya masih di kawasan kawah dan area puncak Gunung Agung. Berbeda dengan erupsi pada pada 2 Juli 2018 yang menimbulkan kebakaran sekitar hutan di area Gunung agung.
ADVERTISEMENT
Namun, karena dinamika Gunung Agung yang bisa berubah cepat maka bukan tidak mungkin strombolian akan terjadi lagi. Apalagi jika terjadi peningkatan suplai magma ke kawah. Menurut Devy, saat ini volume lava di kawah masih sekitar 27 juta-28 juta meter kubik dari kapasitas kawah 60 juta meter kubik.
“Tapi erupsi tidak harus Strombolian terus, bisa hanya berupa leleran lava di dalam kawah atau bisa menghasilkan erupsi vulkanian yang lebih besar kalau ada peningkatan suplai magma,” jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan data terbaru jumlah pengungsi berangsur berkurang, yakni per 13 Juli 2018 pukul 08.00 Wita ini menjadi 3640 orang di 51 titik pengungsian di 4 kecamatan di Karangasem, yakni Manggis, Bebandem, Karangasem dan Selat. Jika dibandingkan pada 5 Juli 2018 lalu, pengungsi mencapai 4855 orang.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini zona bahaya terdampak erupsi Gunung Agung masih dalam radius 4 km dan status masih pada level III atau SIAGA.