Libur Lebaran, Pedagang dan Juru Parkir di DIY Diminta Jangan 'Nuthuk'

23 Mei 2019 12:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo. Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Yogyakarta diprediksi akan menjadi tujuan wisata saat musim libur Lebaran 2019. Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo meminta para pedagang dan tukang parkir, terutama yang berada di luar destinasi wisata, untuk tidak nuthuk atau menaikkan harga seenaknya.
ADVERTISEMENT
“Kami fokusnya di destinasi (wisata), kalau di dalam lingkup pengelolaan destinasi itu saya hampir bisa memastikan bahwa itu sesuai regulasi yang ada di destinasi itu sendiri. Tapi kalau sudah di luar kami sulit untuk mengontrol," kata Singgih di Kompleks Kepatihan Pemda DIY, Kamis (23/5).
"Dan kami hanya bisa mengimbau, yuk sekarang kita mengamalkan sapta pesona itu sendiri sebagai pedoman kita mengembangkan pariwisata,” lanjutnya.
Dalam sapta pesona itu berisi poin-poin ramah dan kenangan. Namun, kenangan akan citra pariwisata Yogyakarta akan menjadi kurang baik di mata masyarakat jika terjadi praktik nuthuk.
Kawasan wisata Malioboro di Yogyakarta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Kenangan ini kalau modelnya nuthuk ya ini kenangannya buruk. Nah, itu menimbulkan citra pariwisata Yogya kurang baik,” ujarnya
Untuk mengatasi fenomena nuthuk yang dilakukan tukang parkir di luar destinasi wisata, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Satpol PP hingga Dinas Perhubungan setempat.
ADVERTISEMENT
“Kalau parkir di dalam saya meyakini tertib di dalam manajemen destinasi. Yang di luar itu perlu sinergi dengan Pol PP dan Dinas Perhubungan, dan aparat kami berharap bisa dieliminir. Saya berharap ada sanksi untuk menjadi efek jera,” tutur dia.
Sementara itu, Singgih menyampaikan pihaknya akan mengundang pengelola-pengelola tempat wisata untuk memastikan kesiapan selama libur Lebaran.
“Minggu depan kita akan mengundang pengelola destinasi yang ada di kabupaten/kota yang kita anggap mewakili dari mereka. Kita kumpulkan dan kita memastikan kesiapan mereka, termasuk parkir termasuk layanan kuliner, kesehatannya juga, pelayanan di dalamnya, kemudian SDM-nya yang harus ditata dan dijaga,” ujar dia.