LIPI Ajukan Arsip Sukarno Jadi Warisan Dunia

18 April 2018 9:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Soekarno (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Soekarno (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengajukan arsip Presiden pertama RI Sukarno sebagai nominasi 'Memory of the World' ke UNESCO.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Jasa Ilmiah LIPI, Mego Pinandito, mengatakan arsip Sukarno ini merupakan dokumen yang dibuat dan atau ditandatangani oleh Sukarno baik sebagai pribadi maupun presiden, atau arsip tentang Sukarno, atau kesemuanya itu. Sukarno dinilai memiliki peran besar dalam perkembangan peradaban dunia dengan pemikiran-pemikirannya.
Selain itu, kata Mego, Indonesia juga mengajukan arsip Gerakan Nonblok bersama Serbia, Aljazair, India, dan Sri Lanka.
"Pertimbangannya adalah Konferensi Asia Afrika maupun Gerakan Nonblok merupakan peristiwa bersejarah dalam upaya mewujudkan perdamaian dunia," kata Mego seperti dikutip dari Antara, Selasa (17/4).
Sukarno-Hatta bersama wartawan asing. (Foto: kitlv.nl)
zoom-in-whitePerbesar
Sukarno-Hatta bersama wartawan asing. (Foto: kitlv.nl)
Namun, arsip tersebut belum berhasil lolos penilaian International Advisory Committee. Oleh karena itu, arsip Gerakan Nonblok itu akan disempurnakan serta dinominasikan kembali di 2018 sampai dengan 2019.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Mego menerangkan sudah ada beberapa naskah maupun arsip dari Indonesia yang mendapatkan pengakuan dunia. Seperti naskah La Galigo, naskah Nagarakertagama, naskah Babad Diponegoro, arsip Konferensi Asia Afrika, arsip restorasi Borobudur, dokumentasi peristiwa tsunami Samudera Hindia, serta naskah cerita Panji.
"Arsip restorasi Borobudur diajukan oleh Indonesia sedangkan dokumentasi peristiwa tsunami Laut Hindia diajukan bersama India dan Sri Lanka, sedangkan naskah cerita Panji diajukan sebagai 'joint nomination' dengan Malaysia, Kamboja, Myanmar, Belanda dan Thailand," kata Mego.
Pada peringatan 63 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), selain memamerkan arsip Konferensi Asia Afrika, LIPI juga menyerahkan sertifikat 'Memory of the World' untuk arsip restorasi Borobudur, tsunami Hindia, dan cerita Panji. Peluncuran buku 'Pidato 29 Pemimpin Asia Afrika di Konferensi Asia Afrika 1955' juga dilakukan oleh Rieke Dyah Pitaloka selaku Duta LIPI untuk Informasi Ilmiah.
ADVERTISEMENT