LIPI Klarifikasi Pesan Berantai Viral soal Potensi Gempa Jawa

25 Agustus 2018 18:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gempa Bumi (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengklarifikasi pesan berantai viral terkait potensi gempa Jawa yang beredar luas di masyarakat. LIPI mengatakan, kata-kata dan kalimat yang terdapat dalam pesan berantai tersebut sengaja dibuat untuk membuat masyarakat panik.
ADVERTISEMENT
"Pesan berantai yang viral tersebut merupakan bentuk pemelintiran informasi yang secara sengaja dibuat untuk menimbukan keresahan pada masyarakat dan bisa dikategorikan informasi tambahan yang hoaks," kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto dalam siaran pers yang diterima kumparan, Sabtu (25/8).
Untuk itu, Eko mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi atas pesan tersebut. Selain itu, Eko juga meminta bagi masyarakat yang menerima pesan tersebut untuk tidak lagi menyebarkannya.
"LIPI mengimbau agar masyarakat tidak terprovokasi atas pesan tersebut, dan menjadi panik karena pesan itu. Lalu, bila masyarakat menerima pesan serupa, sebaiknya tidak segera dibagikan lagi dan lebih baik mengonfirmasikan kembali kepada pihak yang resmi dan terpercaya," lanjut Eko.
Eko mengakui dalam pesan berantai tersebut terdapat tautan berita yang merupakan hasil wawancara salah satu TV swasta dengan peneliti senior Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawidjaja.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, wawancara tersebut merupakan pendapat ilmiah dari kepakaran seorang peneliti kegempaan dimana sangat terbuka untuk melakukan diskusi ilmiah lebih lanjut. Terlebih berita tersebut sudah lama atau tepatnya pada 24 Januari 2018.
"LIPI melihat berita ini sebagai bagian edukasi positif ke masyarakat yang seharusnya tidak dibumbui dengan hal-hal yang cenderung provokatif dan menimbulkan rasa ketakutan di tengah masyarakat luas," jelasnya.
Eko berpendapat, pernyataan ilmuwan tentang kewaspadaan gempa selalu bersifat sangat umum yakni mempertimbangkan mekanisme gempa yang berulang.
Sehingga, pilihan kata dan kalimat dari ilmuwan gempa juga sering kali masih menggunakan konteks waktu geologi yang kisaran waktunya bukan 24 jam, namun ribuan, bahkan jutaan tahun.
“Artinya, jika seorang geologist mengemukakan statement tentang sebuah ancaman gempa, itu adalah pernyataan yang generik karena memang kita hidup di tempat di mana sumber-sumber gempa berada,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT