'Listrik Kedondong' Naufal Bisa Terangi Rumah hingga 4 Minggu

20 Mei 2017 12:37 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Naufal, penemu listrik tenaga kedondong (Foto: Aprilio Akbar/Antara)
Nama Naufal Raziq (15) kini tengah hangat-hangatnya diperbincangkan publik. Temuannya soal potensi listrik dari pohon kedondong mendapat sambutan positif dan membawanya bertemu dengan Menteri ESDM Ignasius Jonan untuk membahas energi alternatif.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan Jonan pada Jumat (19/5), Naufal menjelaskan soal sumber energi alternatif baru tersebut. Jonan kemudian memberikannya dukungan agar melanjutkan riset yang kini sedang dikembangkan bersama ayah dan timnya.
kumparan (kumparan.com) mendapat kesempatan untuk mengulik lebih dekat bagaimana listrik bisa dihasilkan dari sebuah pohon kedondong.
Ditemui di Ayaka Suites, Jakarta Pusat, Sabtu (20/5), Naufal dengan lugas menceritakan soal bagaimana pohon kedondong bisa menerangi rumah hingga 4 minggu nonstop.
"Minimal 4 batang (pohon). Satu batang terdiri dari 4 lubang elektroda. Total ada 4 batang dimasukkan 16-24 kabel. (Itu) bisa menyalakan 1 lampu. Paling lama, lampu menyala empat minggu menyala terus menerus," kata Naufal.
ADVERTISEMENT
Naufal, penemu listrik tenaga kedondong (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Pemilihan pohon pun tak sembarangan. Demi menghasilkan aliran dan potensi listrik yang stabil, ada kriteria khusus yang Naufal tentukan demi kestabilan arus (Voltase).
Pohon harus memiliki usia setidaknya 15 tahun dan batang pohon berdiameter 30 sentimeter.
Memasukkan elektroda atau kabel pun tak bisa sembarangan mengebor. Naufal memiliki teknik tersendiri saat memasang elektroda yang terhubung kepada pohon kedondong itu.
Adapun arus listrik tersebut diteruskan pad inverter, yang berfungsi layaknya baterai. "Ini (modelnya) seperti charge siang malam selama 24 jam," ujar Naufal.
Naufal menyebut, berdasarkan riset yang ia buat, pohon dapat menghasilkan listrik terus menerus selama pohon hidup. Pohon kedondong dapat menjadi sumber energi alternatif, terlebih di daerah pedalaman yang masih membutuhkan akses listrik yang memadai.
ADVERTISEMENT
"Kita tambahkan pupuk sama air saja. Semua pupuk bisa, asal disiram dan dicek keadaan elektroda itu. Tengok perkembangannya apakan voltase naik, turun atau stabil. Ini masih dalam pengembangan dan tahap riset," ujar Siswa kelas 2 MTSn Langsa Lama Aceh tersebut.