Longsor dan Banjir Landa 16 Desa di Aceh

21 Juli 2019 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pemukiman Warga di Aceh yang Terkena Longsor dan Banjir. Foto: dok. istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pemukiman Warga di Aceh yang Terkena Longsor dan Banjir. Foto: dok. istimewa
ADVERTISEMENT
Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Aceh menyebabkan longsor dan banjir. Badan Penanggulangan Bencana Aceh mencatat, ada 16 desa di empat kecamatan di Kabupaten Simeulue yang terdampak longsor dan banjir.
ADVERTISEMENT
“Bencana banjir dan longsor berlangsung sejak pagi tadi sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kepala BPBA Aceh, Teuku Ahmad Dadek, Minggu (21/7).
Dadek menyebutkan, bencana menimpa Simeulue terjadi akibat hujan lebat yang berlangsung sejak pagi hari. Banjir berasal dari luapan beberapa sungai yang ada di wilayah setempat.
Kepala BPBA Aceh, Teuku Ahmad Dadek. Foto: dok. istimewa
“Ketinggian air rata-rata mencapai 80 - 100 cm, sungai yang meluap disebabkan hujan cukup deras, dan adanya beberapa titik lokasi terjadi longsor,” sebut Dadek.
Dalam musibah itu, beberapa rumah penduduk di Desa Air Dingin dan Desa Suka Karya, Kecamatan Simeulue Timur mengalami kerusakan. Sementara empat kecamatan yang digenangi banjir yaitu Kecamatan Simeulue Timur, Teupah Tengah, Teupah Barat, dan kecamatan Teluk Dalam.
Kondisi Pemukiman Warga di Aceh yang Terkena Longsor dan Banjir. Foto: dok. istimewa
“Tim BPBD setempat sudah melakukan peninjauan ke lokasi banjir di masing-masing Desa, petugas tengah melakukan pendataan korban, agar segera dilakukan upaya penanganan darurat bencana sesuai protap. Sementara estimasi kerusakan dan kerugian sedang tahap perhitungan,” ujar Dadek.
ADVERTISEMENT
Kemudian di daerah lainnya Kabupaten Aceh Barat Daya, gelombang pasang menerjang pesisir Kedai Palak Kerambil Kecamatan Susoh. Akibatnya 14 rumah warga mengalami kerusakan.
Kondisi Pemukiman Warga di Aceh yang Terkena Longsor dan Banjir. Foto: dok. istimewa
Dadek mengatakan, gelombang pasang terjadi sekitar pukul 11.20 WIB. Ditemukan 14 rumah warga mengalami rusak ringan, dan 4 rusak berat.
Petugas BPBD setempat kini sedang berusaha membersihkan lokasi serta mengangkut pasir untuk diisi kedalam goni agar menahan laju ombak. Kendati demikian, petugas mengalami kesulitan saat pembersihan lantaran gelombang laut masih besar.
“Untuk sementara memakai goni dari masyarakat setempat. Kondisi saat ini gelombang masih besar,” pungkasnya.