LSI Denny JA: Elektabilitas Jokowi Kuat, Tapi Goyah

14 Mei 2018 15:57 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan JK di Sidang Kabinet Paripurna (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia Denny JA kembali merilis hasil survei terbaru mengenai Pemilihan Presiden 2019. Kali ini temanya adalah "Mengapa Jokowi Kuat, Namun Goyah?".
ADVERTISEMENT
Peneliti senior LSI Adjie Alfaraby mengungkap dalam survei yang dilaksanakan pada 28 April-5 Mei 2018, elektabilitas Joko Widodo saat ini bertengger di angka 46 persen. Namun angka tersebut justru menunjukan bahwa Jokowi masih goyah.
Survei LSI Denny JA (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Survei LSI Denny JA (Foto: Rafyq Alkandy/kumparan)
"Elektabilitas Jokowi masih di bawah 50 persen, dan elektabilitas semua tokoh jika digabung hanya terpaut tipis dengan elektabilitas Jokowi," ujar Adjie di Kantor LSI, Jakarta Timur, Senin (14/5).
Dalan temuannya, elektabilitas gabungan tokoh lain 44,7 persen, serta yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab 9,3 persen.
Adjie menjelaskan lima alasan mengapa Jokowi semakin goyah. Pertama, isu #2019GantiPresiden. Kedua, isu tenaga kerja asing sangat tidak disukai.
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
zoom-in-whitePerbesar
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
Ketiga, ketidakpuasan ekonomi terutama lapangan kerja. Keempat, isu islam politik. Kelima, yang menilai Jokowi kuat dan menang di bawah 50 persen.
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
zoom-in-whitePerbesar
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
Temuan LSI, ada 32,30 persen masyarakat percaya Jokowi akan memenangi kembali Pilpres 2019, lalu 28 persen meyakini Jokowi bisa dikalahkan, serta 39,7 persen yang mengatakan tidak tahu.
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
zoom-in-whitePerbesar
Survei LSI Denny JA. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
"Publik yang percaya bahwa Jokowi tak bisa dikalahkan dengan publik yang percaya Jokowi bisa dikalahkan hanya terpaut tipis," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.200 responden yang diperoleh datanya lewat wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error 2,9 persen. Pengumpulan data dilakukan 28 April hingga 5 Mei 2018.