LSI Denny JA: Jokowi Bisa Dikalahkan Asal SBY, Prabowo, Gatot Bersatu

14 Mei 2018 17:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan Nelayan Nusantara (Foto: Dok, Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Nelayan Nusantara (Foto: Dok, Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru. Hasilnya, elektabilitas Jokowi masih tertinggi di angka 46 persen . Namun, LSI menilai posisi Jokowi belum aman karena elektabilitasnya masih di bawah 50 persen.
ADVERTISEMENT
Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengatakan peluang Jokowi bisa dikalahkan masih 50:50. Kendati demikian, Adjie menegaskan Jokowi bisa kalah asalkan oposisi bersatu.
"Probability 50-50, dengan syarat utama, kekuatan oposisi bersatu. Seperti bersatunya Anwar Ibrahim dan Mahathir Muhammad di Pemilu Malaysia," ujar Adjie di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (14/5)
Adjie menambahkan, kemungkinan Jokowi terkalahkan lebih besar jika tokoh-tokoh politik seperti Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo Subianto hingga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bersatu.
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"SBY, Prabowo, Amien Rais dan Gatot Nurmantyo perlu bersatu jika ingin kalahkan Jokowi. Jika tidak, kisah sukses koalisi oposisi (Mahathir) di Malaysia sulit tercapai," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
Dalam temuan LSI, masyarakat yang meyakini Jokowi terpilih lagi dan yang meragukan terpaut sangat tipis. Sebanyak 32,3 persen yakin Jokowi akan terpilih lagi sementara 28 persen ragu Jokowi akan menang di Pilpres 2019.
"Publik yang percaya bahwa Jokowi tak bisa dikalahkan dengan publik yang percaya Jokowi bisa dikalahkan hanya terpaut tipis," terang dia.
Survei dilakukan 28 April hingga 5 Mei 2018, dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.200 orang. Wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error 2,9 persen.