LSI Denny JA: Rizieq Syihab Bisa Jadi Blunder untuk Prabowo-Sandi

19 Desember 2018 18:52 WIB
Rilis survei LSI Denny JA dengang tema 'Pertarungan Jokoei vs Prabowo Setelah Reuni 212'. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis survei LSI Denny JA dengang tema 'Pertarungan Jokoei vs Prabowo Setelah Reuni 212'. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai peran Imam Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab untuk menaikkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (Sandi) dalam Pilpres 2019 tidak terlalu siginifikan. Pasalnya, seruan Habib Rizieq terkait 'NKRI bersyariah' dan pergantian presiden dinilai kurang mempengaruhi pemilih muslim mayoritas.
ADVERTISEMENT
"Ini waktu tinggal 4 bulan dan dari hasil survei ini menunjukkan bahwa justru kehadiran Habib Rizieq Syihab itu tidak membawa dampak signifikan terhadap elektoral Pak Prabowo," kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dalam rilis 'Pertarungan Capres setelah Reuni 212' di Kantor LSI, Jalan Pemuda,Jakarta Timur, Rabu (19/12).
"Habib Rizieq mendemokan NKRI Bersyariah, kita melihat dari mereka yang suka Reuni 212, ternyata 63 persen mereka adalah pemilih yang pro-NKRI Pancasila. Kemudian, ketika Habib Rizieq menyerukan ganti presiden maupun presiden baru, kita lihat posisi pemilihnya tadi itu kurang lebih sama dari mereka yang suka reuni 212, lebih banyak yang memilih Jokowi 43 pesen, dibanding 40 persen (Prabowo)," lanjutnya.
Dalam survei LSI, setelah kegiatan 212 berlangsung, elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin justru meningkat sebesar 54,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi turun menjadi 30,6 persen. Salah satu faktor yang disebut Adjie yakni lantaran mayoritas responden sudah bersikap dan sulit dipengaruhi Rizieq Syihab.
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Capres dan Cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Kartanegara, Jakarta, Jumat (7/9) (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Karena itu, Adjie menuturkan, apabila Rizieq dijadikan tokoh utama Prabowo-Sandi untuk menggaet pemilih muslim, hal itu justru akan menjadi sandungan untuk ke depan.
ADVERTISEMENT
Sebaiknya, kata Adjie, selain Habib Rizieq, Prabowo-Sandi harus menggandeng tokoh ulama lainnya yang memiliki pengaruh besar bagi masyarakat. Ia mencontohkan beberapa ulama seperti AA Gym, Abdul Somad, dan Ustad Yusuf Mansur.
"Kemudian Habib Rizieq tetap menjadi simbol dari Prabowo-Sandi untuk menggaet pemilih muslim, itu bisa menjadi blunder sendiri bagi Prabowo-Sandi, karena kita lihat seruannya tidak kuat untuk bisa menjadi referensi muslim secara mayoritas," imbuh dia.
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq berdoa di tengah Aksi 212 Pada 21 Februari 2017. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Saya melihat memang faktor ulama yang lain ini juga harus menjadi perhatian dari Prabowo-Sandi kalau ingin kemudian menggaet pemilih muslim yang lebih besar, karena kalau hanya mengandalkan Habib Rizieq Syihab sebagai simbol utama, menurut saya justru mungkin akan menjadi penghalang menjadi benteng bagi pemilih Islam yang lain untuk gabung dengan Prabowo-Sandi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Survei LSI Denny JA pasca Reuni 212 dilakukan pada 5-12 Desember dengan melibatkan 1.200 responden. Riset menggunakan metode multistage random sampling. Survei menggunakan cara tatap muka dan menggunakan kuesioner dengan margin of error 2,8 persen.