LSI: Kinerja KPK Berpengaruh Terhadap Dukungan Masyarakat ke Jokowi

29 Agustus 2019 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis LSI ‘Efek Kinerja Pemberantasan Korupsi Terhadap Dukungan Pada Jokowi’. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rilis LSI ‘Efek Kinerja Pemberantasan Korupsi Terhadap Dukungan Pada Jokowi’. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
ADVERTISEMENT
Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengemukakan hasil survei korelasi kinerja KPK terhadap dukungan masyarakat ke pemerintahan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Peniliti LSI Burhanudin Muhtadi mempaparkan ada hubungan yang krusial antara kinerja KPK dengan dukungan publik kepada Jokowi.
“Intinya ini data yang sangat krusial untuk dipahami approval rating pak Jokowi ditenukan seberapa persepsi positif atau tidak positif terhadap pemberantasan korupsi dan suap,” ujar Burhan di Mercure Hotel, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Survei LSI dilaksanakan pada 11-16 Mei 2019. Kegiatan itu melibatkan 1.220 responden dengan cara multistage random sampling.
Dari data LSI, tingkat kepercayaan publik kepada KPK dan Jokowi masih relatif tinggi. KPK mempunyai tingkat kepercayaan 84 persen dan Jokowi di angka 79 persen. Sedangkan, DPR yang masih di angka 61 persen dan partai politik di 53 persen.
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Ketua KPK Agus Rahardjo (tengah) dan Wakil Ketua KPK Laode M Syarif. Foto: Antara/Wahyu Putro
Pada survei ini, publik menilai pemerintah juga sudah bekerja dalam upaya pemberantasa korupsi. Setidaknya 10,3 persen menganggap pemerintah sudah banyak bekerja, sedangkan 50,8 persen sudah cukup banyak bekerja, dan 28 persen menilai pemerintah belum bekerja.
ADVERTISEMENT
“Semakin menilai pemerintah sudah banyak bekerja dalam pemberantasan korupsi, maka kepuasan terhadap kinerja Jokowi semakin tinggi,” ujarnya.
Oleh karena itu, Burhanuddin mengatakan, Jokowi diharapkan bisa memilih pimpinan KPK yang tepat. Apabila tidak, dia memprediksi, Jokowi bisa ditinggalkan para pendukungnya.
“Orang yang percaya kepada presiden umumnya percaya kepada KPK. Ini yang saya sebut kalau presiden salah langkah dalam mengambil kebijakan terkait pemilihan kepemimpinan KPK. Bukan tidak mungkin sebagian pendukung presiden yang pro KPK menarik diri,” tandasnya.