Luhut Minta Isu Wacana Wisata Halal Danau Toba Disetop

6 September 2019 23:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meminta isu wisata halal di Danau Toba disetop. Dia mengimbau semua pihak fokus pada pembangunan Danau Toba agar semakin berkembang dan banyak turis yang berkunjung.
ADVERTISEMENT
"Kan Pak Gubernur tidak ngomong gitu juga, jadi kenapa sih masih ribut-ribut. Sudahlah, banyak pekerjaan lain yang lebih penting dari sekadar bicara itu saja, ya," ujar Luhut menjawab pertanyaan wartawan usai meresmikan operasional transportasi daring Grab di Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (6/9).
Menurut Luhut, pembangunan wisata Danau Toba memerlukan kekompakan dari semua pihak. Ia tidak ingin ada yang saling membenturkan, apalagi dengan informasi yang belum tentu kebenarannya seperti isu penerapan wisata halal.
"Jangan dikembangkan lagi, saya imbau. Kita bicara yang lain sajalah, jangan bicara perbedaan. Kita bicara untuk kebaikan republik dan kebetulan Pak Gubernurnya tidak bicara itu (wisata halal), jangan dibentur-benturkan," ungkap Luhut.
"Sekarang (tugas kita) bagaimana turis banyak datang ke sini supaya rakyatnya sejahtera," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, beredar isu mengenai penerapan wacana wisata halal di Danau Toba oleh Pemprov Sumut. Isu itu menimbulkan polemik di masyarakat, terutama yang berada di wilayah Danau Toba.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi pun membantah pihaknya pernah mewacanakan konsep wisata halal di Danau Toba. Bahkan, Edy terang-terangan menyebut wacana itu hoaks yang disebarkan orang tak bertanggung jawab.
"Ini adalah hoaks yang sangat jelek. Fitnah yang sangat jelek. Saya Gubernur Sumatera Utara, saya sesadar-sadarnya rakyat saya ini beragam. Karena ada kabupaten yang mayoritas Muslim, yang mayoritas Nasrani, dan itulah yang ada di Sumut,” ujar Edy saat ditemui di DPRD Sumut, Rabu (4/9).
Edy merasa kecewa dengan pihak yang menudingnya ingin menerapkan syariah Islam di Danau Toba.
ADVERTISEMENT
“Kalau ada orang yang inginkan hal itu, tak sehat itu. Apa sih arti syariah dan halal. Waduh, yang ngomong juga mungkin enggak ngerti itu. Syariah adalah melakukan setiap kegiatan yang menjadi ketentuan Islami," ujar Edy.
Menurut Edy, wisata halal ataupun syariah tidak bisa diterapkan, mengingat kawasan Danau Toba mayoritas beragama Nasrani.
“Kabupaten yang mayoritas Muslim saja tidak bisa kita lakukan itu, apalagi itu. Apa Anda pernah mendengar saya mau membuat Danau Toba Syariah gitu? Pernah dengar? Saya yakin apa yang saya ucapkan, saya pertanggungjawabkan itu,” ujarnya.