Luhut Panjaitan Hadiri Buka Bersama di PBNU

8 Juni 2018 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Acara buka puasa bersama di Kantor PBNU. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara buka puasa bersama di Kantor PBNU. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menghadiri acara buka bersama yang digelar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Luhut tiba sekitar pukul 17.44 WIB, Jumat (8/6). Ia datang dengan mengenakan kameja berwarna putih dengan celana hitam. Kedatangan Luhut disambut oleh para jemaah yang saat itu sedang mendengarkan tausyiah dari Ketum PBNU, Said Aqil Siradj.
"Ahlan Wasahlan (Selamat datang), Pak Luhut. Saya kira tidak akan ada Pak Luhut," kata Said Aqil, di sela-sela ceramahnya, Jumat (8/6).
Luhut kemudian duduk di depan berdampingan dengan Said Aqil. Dalam tausiahnya, Said menyampaikan bahwa manusia haruslah rendah hati. Ia menyampaikan bahwa manusia itu tidak punya daya dan upaya selain daripada kekuatan dari Allah SWT.
"Musabahahnya para sufi, dia mengingat 'berapa lama saya merasa ada' berapa jam saya merasa eksis'. Mereka menyadari bahwa mereka itu tidak bisa apa-apa selain daripada kekuatan Allah SWT," ujarnya.
Acara buka puasa bersama di Kantor PBNU. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Acara buka puasa bersama di Kantor PBNU. (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tidak lama kemudian, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga tiba di lokasi dan langsung bergabung untuk mengikuti tausyiah. Usai mendengarkan tausyiah dari Said Aqil, acara dilanjutkan dengan mendengarkan sambutan dari Luhut.
"Saya kira tausiah Pak Said Aqil menggambarkan yang sangat dalam. Saya juga mencoba mencerna apa yang beliau sampaikan. Beliau juga sering menyampaikan sejarah Islam," kata Luhut.
"Saya pikir kita beruntung ada Pak Said Aqil sekarang ini. Kita doakan Pak Said sehat, terus bekerja untuk bangsa dan negara ini," tuturnya.
Luhut pun sempat menyinggung sejarah berdirinya NU. Luhut mengatakan, NU merupakan salah satu bagian pemersatu Indonesia.
"NU, menurut hemat saya, seperti kata Gus Dur bercerita pada saya, sebelum Indonesia merdeka ini turut berdiri NU ini, sudah menyatakan Indonesia ini harus bersatu, jadi pemersatu daripada Indonesia yang paling kuat adalah NU," pungkasnya.
ADVERTISEMENT