Luhut soal 22 Mei: Ibarat Pesawat Ada Turbulensi Tapi Undercontrol

20 Mei 2019 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Facebook/@Luhut Binsar Panjaitan
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Facebook/@Luhut Binsar Panjaitan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan kondisi jelang pengumuman hasil pemenang pemilu 2019 pada 22 Mei aman terkendali. Menurut dia, jika ada gejolak yang muncul merupakan hal yang wajar dan tidak ada yang mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
Mantan Menko Polhukam ini mengibaratkan potensi gejolak yang terjadi sebagai pesawat yang tengah terbang dan mengalami turbulensi di tengah jalan.
"Saya enggak melihat ada hal yang terlalu apa, terlalu khawatirkan bahwa ada apa. Ya kayak kita naik pesawat terbang ke Singapura atau ke mana, pasti di jalan ada terguncang. Saya kira turbulence itu dengan pesawat yang canggih banget seperti sekarang tidak masalah," ujar Luhut di Hotel Akmani, Jakarta Pusat, Senin (20/5).
Luhut mengaku telah berbicara dengan para pelaku pasar. Jika terjadi gejolak, Luhut mengatakan gejolak tersebut masih dalam kendali pemerintah. Namun, Luhut mengingatkan, jika ada yang mau bermain-main dengan kemananan Indonesia, maka mereka harus siap berhadapan dengan hukum.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah bicara dengan pelaku-pelaku itu, tapi kan dinamikanya tinggi. Saya bilang enggak terlalu ada yang dikhawatirkan. Ya bahwa ada masalah yes. Tapi semua masih undercontrol," ujar Luhut.
"Negara mana sih? Amerika saja sekarang presidennya dihimpit. Tapi gini saja kok ramai. Ini kan bagian dari proses demokrasi, enggak perlu khawatir," lanjut Luhut.
Lebih lanjut, mantan Kepala Kantor Staf Presiden ini mengingatkan, pihak yang merasa tak puas dengan hasil perhitungan pemilu, hendaknya melaporkan ke lembaga yang berwenang. Misalnya Bawaslu atau jika ada sengketa ke Mahkamah Konstitusi.
"Jadi kalau ada komplain, saya sampaikan juga teman-teman di 02, laporin saja semua kesalahan," tegasnya.
"Saya saja sebagai Menko Maritim, kan saya menteri yang termasuk senior. Saya dipanggil oleh Bawaslu 2 kali karena aduan. Ya saya datang dan pemeriksaan itu saya kira sangat proper. Jadi saya bilang, kalian adukan aja ke Bawaslu," tutup Luhut.
ADVERTISEMENT