Luhut Soal Cantrang: Kita Lagi Cari Solusi

6 Mei 2017 10:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Luhut Pandjaitan di pelelangan ikan Cilincing (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Persoalan cantrang masih terus menjadi perdebatan hingga kini. Alat tangkap ikan yang dikenal tak ramah lingkungan dan merusak ekosistem laut tersebut masih banyak dipakai oleh para nelayan.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai pro kontra yang ada, akhirnya penggunaan cantrang oleh nelayan diperpanjang hingga akhir tahun ini. Hal tersebut sudah disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Padahal harusnya akhir Juli 2017 nelayan sudah dilarang menggunakan cantrang dan harus beralih ke alat tangkap ikan yang lebih ramah lingkungan seperti gillnet.
Luhut Pandjaitan di pelelangan ikan Cilincing (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Menanggapi hal tersebut, Menko Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akan terus melakukan koordinasi dengan Susi.
Ia ingin dalam 1-2 pekan ke depan, Susi melaporkan perihal perkembangan soal cantrang.
ADVERTISEMENT
"(Pelarangan cantrang) Akan diberlakukan bertahap, Bu Susi yang lagi merancang, saya lagi minta Bu Susi menyiapkan, saya berharap 1-2 minggu beliau bisa melaporkan, kita exercise dan sosialisasikan," kata Luhut saat ditemui di Tempat Pelelangan Ikan, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (6/5).
Luhut Pandjaitan di pelelangan ikan Cilincing (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Luhut mengungkapkan, Susi saat ini tengah berpikir bagaimana memberikan edukasi kepada masyarakat terkait penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan.
"Sudah diberitahu presiden, Bu Susi juga sudah diberitahu, sekarang beliau sudah meng-excercise, bagaimana menggunakan teknologi (alat tangkap ikan) lain, sehingga (bisa) memelihara ikan," tegasnya.
Luhut Pandjaitan di pelelangan ikan Cilincing (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Luhut menyebutkan, bagaimana pun juga potensi kekayaan laut Indonesia itu sangat besar mencapai Rp 20.000 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
"Kalau lihat potensi (laut) kita besar, hampir Rp 19.000-20.000 triliun per tahun," ucap dia.
Nelayan dan cantrang ikan. (Foto: Dok. kkp.go.id)
Saat ini, kata Luhut, yang paling penting adalah bagaimana mencari solusi soal alat tangkap ikan yang tepat, baik untuk nelayan maupun ekosistem laut agar tidak rusak.
"Enggak usah bicara kontroversi, tapi kita cari solusi," pungkasnya.