Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Luhut Ungkap Alasan Hampiri Ferdinand Saat Ribut Debat Capres
ADVERTISEMENT
Luhut Binsar Pandjaitan buka suara terkait keributan yang melibatkannya saat debat capres di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Minggu (17/2) malam. Keributan terjadi saat kubu Prabowo - Sandiaga Uno protes ke KPU dan Bawaslu karena Jokowi menyerang dengan mengungkit penguasaan lahan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Meski bukan masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf Amin, namun Luhut mengaku tergerak untuk meminta semua pihak tak membuat keributan saat debat, termasuk kepada politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
"Enggak ada apa-apa, saya enggak ribut, baik-baik saja kok. (Saya) bilang sama Ferdinand enggak usah ribut-ributlah, itu saja," jelas Luhut di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/2).
Luhut pun merasa heran posisinya yang datang di debat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dipertanyakan oleh kubu Prabowo - Sandi. Yang, jelas, ia mengaku ingin tak ada keributan saat debat berlangsung.
"Ya karena di depan kami sudah banyak. Ya saya kan boleh bilang jangan ribut-ribut. Masak enggak boleh," ujarnya.
Luhut pun membantah bila ada sampai adu fisik dalam keributan itu. Ia hanya ingin debat berjalan lancar.
ADVERTISEMENT
"Enggak-enggak, saya bilang cooling down. Iyalah (agar suasana tak memanas), kan enggak elok dilihat orang," pungkasnya.
Keributan itu pecah di jeda debat usai Jokowi menyerang Prabowo soal ratusan ribu lahan dikuasai capres nomor urut 02 itu di Kalimantan Timur dan Aceh Tengah. Saat itu, beberapa anggota timses Prabowo - Sandi langsung menghampiri KPU dan Bawaslu untuk protes, salah satunya Ferdinand Hutahaean.
Jokowi dianggap melanggar kesepakatan menyerang pribadi Prabowo di forum debat. Video keributan ini pun tersebar di media sosial melalui akun Twitter Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief.
Dalam video itu tampak Ferdinand sempat menghampiri, membungkuk, dan mencium tangan Luhut. Namun, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat itu meluruskan, dia menyebut hanya menyalami sambil membungkuk sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua dalam adat Batak.
ADVERTISEMENT
"Luhut itu dalam adat Batak saya harus manggil dia opung sama dia. Nenek saya itu Pandjaitan juga sama dengan dia. Jadi wajar kalau saya menyalami dia dengan membungkukkan badan," tutur Ferdinand.