Lumba-lumba Terdampar di Pantai Binuangeun, Lebak, Usai Gempa 6,9 M

3 Agustus 2019 9:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lumba-lumba terdampar di Pantai Binuangeun, Lebak, Banten, usai Gempa 6,9 M. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lumba-lumba terdampar di Pantai Binuangeun, Lebak, Banten, usai Gempa 6,9 M. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Warga pesisir Pantai Binuangeun, Kabupaten Lebak, Banten menemukan lumba-lumba yang mati terdampar di pinggir pantai, Sabtu (3/8) pagi.
ADVERTISEMENT
Penemuan lumba-lumba ini terjadi sehari setelah gempa 6,9 magnitudo --sebelumnya BMKG merilis 7,4 magnitudo-- mengguncang wilayah Banten.
Lumba-lumba berukuran setengah meter itu, pertama kali ditemukan oleh warga yang ingin melihat kondisi air usai gempa yang berpusat di Kecamatan Sumur, Pandeglang.
"Iya ada lumba-lumba mati terdampar di pantai Binuangeun, pertama ditemukannya oleh Pak Endang sekitar pukul 07.30 WIb," kata Angga, warga sekitar.
Menurut Angga, saat ini warga sudah mengevakuasi mamalia laut tersebut dan berencana akan menguburkannya.
"Mau dikuburkan saja, karena tidak ada yang mau mengonsumsinya," jelasnya.
Lebak menjadi salah satu daerah yang terdampak gempa 6,9 magnitudo. Berdasarkan informasi BNPB, 4 rumah di Lebak mengalami rusak berat dan 1 rumah rumah ringan akibat gempa ini.
ADVERTISEMENT
Selain itu, BNPB mencatat ada satu warga yang meninggal karena mengalami serangan jantung saat gempa terjadi. Korban bernama Rasinah (48), warga Kampung Cilangkahan RT 03/01, Desa Pecangpari, Kecamatan Cigemblong.