Ma'ruf Amin: Berpolitik Harusnya Gaduh di Ujung Saja

18 September 2018 20:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Ma'ruf Amin dalam sambutan penutupan pembekalan caleg Perindo, menyinggung gerakan #2019GantiPresiden yang dinilainya penyebab politik Indonesia tak kondusif.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf menuturkan, seharusnya kegaduhan politik di Indonesia cukup terjadi di akhir masa pemilu. Bukan pada awal-awal itu masa pemilu.
"Kerikil-kerikil itu, kondisi politik yang tidak kondusif. Kita dalam berpolitik itu harusnya gaduh itu di ujung saja," ujar Ma'ruf di Gedung Inews Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/9).
Ma'ruf kemudian menyinggung gerakan #2019GantiPresiden yang menyita perhatian. Salah satunya karena para aktivisnya diadang di beberapa daerah.
"Ayo jatuh ganti presiden, ganti presiden. Enggak akan tenang, jangankan berdiri, duduk aja enggak akan bisa. Orang didorong kiri kanan," ungkap Ma'ruf.
Topi #2019GantiPresiden. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Topi #2019GantiPresiden. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Atas dasar itu, Ma'ruf meminta semua pihak agar turut berpartisipasi menciptakan situasi politik nasional yang kondusif. Hal ini, menurut Ma'ruf agar pemerintah bisa bekerja untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Ini saya kira perlu kita ciptakan kondisi politik stabil yang kondusif. Sehingga pemerintahan kita itu bisa kerja," jelasnya.
Ma'ruf mengaku, politik yang kondusif di masyarakat tersebutlah yang ingin ia lakukan dalam membantu Jokowi memimpin Indonesia. Dengan kondisi politik yang kondusif, Ma'ruf berharap pada tahun 2024 Indonedia bisa lebih sejahtera.
"Ini hal yang paling saya ingin sumbangkan itu membantu Bapak Jokowi, mudah-mudahan 2024 Indonesia lepas landas, Indonesia lebih sejahtera untuk bangsa Indonesia," tegasnya.