news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ma’ruf Amin: Indonesia Masih Ada Konflik Ideologi

17 September 2018 0:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto:  Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto: Dok: Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bakal calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyampaikan pidato politiknya di depan para relawan yang tergabung dalam Rumah Kiai Ma’ruf Amin (KMA). Dalam pidato tersebut Ma’ruf menyampaikan di Indonesia masih ada konflik ideologi yang membenturkan Pancasila dengan Islam.
ADVERTISEMENT
Ma’ruf mengibaratkan konflik yang ada seperti genangan air dan krikil di landasan pacu pesawat. Jika itu tidak dibersihkan maka pesawat tidak bisa lepas landas.
“Yang tidak kondusif kalau banyak krikil-krikil, genangan air tidak bisa lepas landas, maka harus kita bersihkan supaya Indonesia bisa tinggal landas. Apa itu antara lain konflik ideologi. Sekarang masih ada persoalan benturan Pancasila dengan Islam,” kata Ma’ruf Jakarta Selatan, Minggu (16/9).
Menurut Ma’ruf Indonesia harus kembali ke saat proklamasi kemerdekaan. Saat itu rakyat memiliki kesepakatan membangun Indonesia dalam keberagaman.
Menurut Ma’ruf Pancasila merupakan titik temu bagi kalangan kebangsaan dan umat Islam. Lambang negara tersebut menjadi simbol religius bagi kalangan kebangsaan. Sedangkan bagi umat Islam menjadi kebangsaan yang bertauhid karena terdapat Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
“Pancasila adalah titik temu bagi kalangan kebangsaan. Bagi kalangan kebangsaan Pancasila adalah kebangsaan yang religius. Bagi umat Islam, Pancasila adalah kebangsaan yang bertauhid karena di dalamnya ada ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu pancasila adalah titik temu,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf juga menyinggung paham khilafah. Menurutnya paham itu bukan ditolak di Indonesia tapi tertolak dengan sendirinya
"Karena kita punya kesepakatan dan khilafah di luar kesepakatan. Karena itu tertolak karena menyalahi kesepakatan,” kata Ma’ruf.