Ma'ruf Amin: Jokowi Harus Tuntaskan Konflik Ideologi di Periode Kedua

1 September 2018 14:50 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin saat hadir dalam pertemuan dengan tim pemenangan Pilpres di posko pemenangan rumah Cemara, Sabtu (1/8/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin saat hadir dalam pertemuan dengan tim pemenangan Pilpres di posko pemenangan rumah Cemara, Sabtu (1/8/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Ma'ruf Amin memuji pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang telah berhasil menciptakan kemajuan dalam berbagai sektor meskipun belum genap lima tahun menjabat.
ADVERTISEMENT
"Jadi efektif tiga tahun. Tapi walaupun tiga tahun, beliau sudah menyiapkan program yang sangat signifikan, terutama di dalam menyiapkan infrastruktur, kemudian membangun pendidikan dan kesehatan," ujar Ma'ruf usai menghadiri acara Rakornas PDIP terkait Pileg dan Pilpres 2019 di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, (1/9).
Kendati demikian, Ma'ruf berpendapat ada masalah ideologi yang belum dapat diselesaikan di pemerintahan Jokowi-JK. Oleh karena itu, dia berharap persoalan ideologi dapat dituntaskan Jokowi apabila terpilih dan diberi amanah kembali menjadi Presiden RI.
"Kami berharap bahwa periode kedua Pak Jokowi ini bisa menyelesaikan konflik ideologi," katanya.
Ma'ruf berjanji akan membantu Jokowi dalam menuntaskan persoalan tersebut. Sehingga, Indonesia akan mengalami kemajuan yang signifikan di tahun 2024 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Saya akan membantu Pak Jokowi dalam periode yang kedua, di dalam rangka menyiapkan landasan, run way, supaya Indonesia tinggal landas di 2024," tuturnya.
Jokowi dan Ma'ruf Amin meninggalkan Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Ma'ruf Amin meninggalkan Gedung Joang 45, Jakarta, Jumat (10/8/2018). (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Tak hanya itu, apabila persoalan ideologi sudah tuntas, maka pembangunan Indonesia baik dari sisi infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) akan lebih mudah diatasi.
"Tahun 2024 (tidak ada lagi konflik ideologi), ideologi kita sudah utuh lagi sebagai bangsa. Tinggal bagaimana membangun masalah ekonomi, kerakyatan, karakter bangsa, kemudian juga penegakan hukum dan juga pembangunan SDM. Saya anggap itu sebagai take off-nya ketika sesudah 2024 nanti. Saya kira itu," ujarnya.