Ma'ruf Amin Kampanye ke Bangkalan: Saya Punya Darah Madura

19 Oktober 2018 19:03 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama Ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018) . (Foto: Dok. Tim Media Ma'ruf Amin)
zoom-in-whitePerbesar
KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama Ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018) . (Foto: Dok. Tim Media Ma'ruf Amin)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatullah Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10). Dalam sambutannya, Ma'ruf mengaku merasa seperti kembali ke kampung halamannya sendiri.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf menyebut, setelah ditelusuri ternyata ia masih memiliki garis keturunan Madura yaitu daerah Arosbaya dari leluhurnya, Kiai Demang Plakaran yang merupakan salah satu raja di Bangkalan. Dari keturunan Kiai Demang Plakaran itulah darah Madura dan Arosbaya Ma'ruf berasal.
"Dari situlah lahir mbah-mbah saya, terus ke saya. Saya punya darah Madura dan darah Arosbaya dan lahirnya di Banten. Jadi hari ini saya pulang kampung dan disambut dengan meriah," kata Ma'ruf di lokasi, dalam keterangannya, Jumat (19/10).
"Karena saya dari Madura, mana mungkin saya lupa dengan Madura," imbuhnya.
KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama Ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018) . (Foto: Dok. Tim Media Ma'ruf Amin)
zoom-in-whitePerbesar
KH Ma'ruf Amin menghadiri peringatan Hari Santri Nasional ke-2 bersama Ulama se-Madura di Pondok Pesantren Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jumat (19/10/2018) . (Foto: Dok. Tim Media Ma'ruf Amin)
Sementara, menurut Wasekjen PBNU Masduki Baidowi yang merupakan putra Bangkalan, lawatan Ma'ruf tersebut mengandung tiga pesan. Selain ingin menghadiri hari Santri dan menyampaikan pentingnya ulama ikut menjaga negara, menurut Masduki, Ma'ruf juga ingin bersilaturahmi untuk mencari asal usul leluhurnya.
ADVERTISEMENT
"Abah bersilaturahmi untuk mencari akar dan asal-usul nasab. Intinya, beliau ingin menyabung silaturahmi, Abah adalah keturunan Nyai Arusbaya, nenek moyang raja-raja Madura," tutur Masduki.
Dalam acara tersebut, Ma'ruf juga menerima sebilah pedang terbungkus kain yang diserahkan pengasuh pesantren Linul Qarbih Hamzah Amjad. Pedang tersebut merupakan pedang turun temurun dari leluhur Arosbaya yang mengandung pesan keberanian untuk meraih kemerdekaan dan membela kebenaran.