Ma’ruf Amin Pertanyakan Data Sandi soal 65% Rakyat Alami Beban Ekonomi

21 Oktober 2018 4:40 WIB
Ma'ruf Amin di acara Konser Nasyid dan Sholawat untuk Kerukunan Bangsa di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/10/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak )
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin di acara Konser Nasyid dan Sholawat untuk Kerukunan Bangsa di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/10/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak )
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin mempertanyakan data yang digunakan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno. Pasalnya, Sandi menyebut 65 persen masyarakat di Indonesia merasa ekonominya terbebani dan 50 persen kalangan muda kesulitan mendapat pekerjaan.
ADVERTISEMENT
“Yang ngomong begitu siapa? Ya, dibuktikan saja sekarang. Datanya mana? Main persen-persen gitu kan katanya saja,” kata Ma’ruf usai pengajian di rumahnya, Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (20/10).
Ma’ruf tidak sependapat dengan Sandi. Menurut Ma’ruf, kondisi ekonomi di bawah Jokowi sudah membaik. Berbagai infrastruktur diklaim bertujuan agar masyarakat tidak kesulitan dalam menjual barang dagangannya.
“Kalau menurut saya bagus. Infrastruktur sudah ada orang tidak sulit lagi menjual produknya, gampang kan. Kemudian kesehatannya ada Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, saya kira berbagai fasilitas sudah dibuat,” kata Ma’ruf.
Meski begitu ia mengakui yang dilakukan Jokowi belum sempurna. Hal itu karena Jokowi baru efektif bekerja selama tiga tahun. “Bahwa itu belum sempurna iyalah baru juga efektif (bekerja) 3 tahun ya. Kita lihat aja nanti kalau periode kedua bisa nanti kita lihat bagaimana Pak Jokowi akan melakukan gebrakan-gebrakan lebih jauh,” kata Ma’ruf.
Cawapres Sandiaga Uno menemui milenial Padang, Jumat (19/10/2018). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Sandiaga Uno menemui milenial Padang, Jumat (19/10/2018). (Foto: Dok. Tim Sandiaga Uno)
Sebelumnya Sandiaga saat berkunjung ke RW 7, PJMI Jurang Mangu Timur menyampaikan dari data yang dihimpun oleh timnya, 65 persen rakyat Indonesia menyatakan terbebani akibat kondisi ekonomi saat ini. Hal itu karena harga bahan pokok yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Dari data yang sama Sandi juga menyebut 50 persen kalangan muda saat ini sulit mendapatkan pekerjaan. Terutama yang berpendidikan S1 ke bawah.
“Lebih 50 persen sudah menyatakan, terutama dari kaum muda, bahwa lapangan kerja itu sulit didapat. Indeks ketersediaan lapangan kerja yang kita pantau juga sudah masuk ke level pesimis terutama di level S1 ke bawah," kata Sandi di acara tersebut, Sabtu (20/10).