Ma'ruf Amin Sambangi Buya Syafi'i Ma'arif: Sahabat Dekat Saya

15 Oktober 2018 14:57 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maruf Amin dan Buya Syafii berpelukan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maruf Amin dan Buya Syafii berpelukan. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01, Ma'ruf Amin mengunjungi Syafi'i Ma'arif di Nogotirto di kediamannya, Gamping, Sleman, Senin (15/10). Dalam perjumpaan tersebut, keduanya menampakkan keakraban dengan saling berpelukan. Tercatat keduanya dua kali berpelukan, saat Ma'ruf tiba dan saat Ma'ruf pamit.
ADVERTISEMENT
"Siang ini saya silaturahim ke Buya Syafi'i Ma'arif. Beliau ini sahabat dekat saya. Kebetulan juga bersama-sama BPIP, Badan Pembina Ideologi Pancasila. Cuma saya jadi cawapres maka saya harus mundur dari BPIP," jelas Ma'ruf.
Ma'ruf mengatakan dalam perbincangannya dengan Buya Syafi'i Ma'arif, ia lebih banyak meminta saran sebagai bekal seandainya dirinya terpilih sebagai wakil presiden.
"Tadi kita berbincang-bincang, beliau memberikan kepada saya banyak hal. Memang (saya) meminta beliau memberikan saran, pendapat. Supaya kalau saya terpilih sebagai wakil presiden akan saya jadikan bahan pertimbangan bagaimana saya bersama Pak Jokowi mengelola negara," cetusnya.
Menurut Ma'ruf, pesan terpenting yang disampaikan Buya Syafi'i adalah bagaimana harus bisa menjadi wapres untuk semua kalangan seluruh Indonesia. Meskipun bukan pendukung, jangan sampai seorang pemimpin bersikap diskriminatif.
ADVERTISEMENT
"Walaupun misalnya rival politik, tetap harus kita perlakukan sama dan tetap merawat kemajemukan bangsa ini. Jangan sampai ada kelompok-kelompok yang didiskriminasi, tidak mendapatkan pelayanan. Itu menjadi sangat penting untuk menjaga dan merawat," katanya.
"Beliau secara khusus karena saya dari NU, NU jargonnya Islam Nusantara. Beliau bilang jangan hanya Islam Nusantara tapi Islam berkemajuan seperti yang jadi mottonya Muhammadiyah," pungkasnya.