Ma'ruf Amin soal Desakan Mundur dari Ketum MUI: Semua Ada Mekanismenya

14 Agustus 2018 15:32 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers KH Ma'ruf Amin usai ditunjuk sebagai cawapres mendampingin Jokowi, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers KH Ma'ruf Amin usai ditunjuk sebagai cawapres mendampingin Jokowi, Kamis (9/8/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rais Aam Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Ma'ruf Amin kini masih menjabat sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Keterlibatannya dalam politik praktis membuat posisinya sebagai Ketum MUI banyak dipertanyakan.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal ini, Ma'ruf Amin menanggapi santai. Ia mengatakan masalah itu akan diselesaikan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Oh nanti ada mekanismenya. Semuanya ada mekanismenya," ujar Ma'ruf di Kantor PBNU, Senen, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/8)
Sebelumnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan Koalisi Santri Pemuda (KSP) Indonesia melakukan unjuk rasa di depan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Proklamasi No. 5, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (13/8).
Mereka menuntut Ma'ruf Amin untuk turun dari jabatan sebagai Ketum MUI karena telah maju sebagai cawapres dalam Pilpres 2019.
"Secara tidak langsung ini jelas bahwa Ma'ruf Amin sudah tidak layak lagi memimpin MUI, Ma'ruf Amin adalah politisi, dan MUI harus bebas dari politisi," ujar Ketua KSP Indonesia, Ananda Imam, di depan Kantor MUI.
ADVERTISEMENT
Ma'ruf Amin pamit ke PB NU untuk menunaikan ibadah haji. Setelah pulang dari Makkah, posisi Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam juga akan dibahas di internal PB NU.