Ma'ruf Amin soal Ijtima Ulama ke Prabowo: 400 Kiai Besar Dukung Jokowi

17 September 2018 17:37 WIB
KH Ma'ruf Amin (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
zoom-in-whitePerbesar
KH Ma'ruf Amin (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres Ma'ruf Amin mengaku tak mempermasalahkan hasil ijtima ulama yang mengukuhkan dukungan untuk Prabowo-Sandi. Ketua MUI nonaktif itu juga tak gentar dengan banyaknya ulama yang mendukung rivalnya, karena dia juga mendapat dukungan dari ulama lain.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan saja, kan kiai-kiainya sudah kumpul di Jakarta, 400 kiai-kiai besar besar," kata Ma'ruf di Gedung High End, Jakarta, Senin (17/9).
"Salah satu 400 itu mursyid tarikoh, orang ahli ibadah, dia sudah memberikan dukungan pada Pak Jokowi dengan saya. Santri-santri biasanya ikut-ikut saja," imbuhnya.
Salah satu kiai besar yang dimaksud Ma'ruf adalah Abuya Muhtadi Dimyathi, salah satu ulama kharismatik yang berasal dari Banten. Ma'ruf yakin berapa pun besarnya dukungan ulama kepada Prabowo-Sandi, tidak akan sebesar dukungan kepadanya.
"Saya tidak tahu, tapi kiai besarnya salah satunya yang saya sebut sudah memberikan dukungan belum yang lain lain, itu saja," pungkas Ma'ruf Amin.
Konferensi Pers Ijtima Ulama Jilid 2 (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Ijtima Ulama Jilid 2 (Foto: Raga Imam/kumparan)
Sementara itu, Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Raja Juli Antoni mempertanyakan keabsahan forum ijtima ulama II karena tidak melibatkan ulama-ulama dari NU dan Muhammadiyah.
ADVERTISEMENT
"Klaim tentang itu adalah mengatasnamakan ulama, kita bisa pertanyakan. Misalnya kami tidak menyaksikan di acara itu tidak ada Kiai Said Aqil Siroj yang datang, tidak ada Helmy Faizal Sekjen PBNU, kita juga tidak menyaksikan KH. Haedar Nasir ketua umum Muhammadiyah, tidak ada KH Abdul Mu'ti Sekjen PP Muhammadiyah, tidak ada Ketum Persis Ustad Aceng, tidak ada perwakilan Alwasiyah, Tarbiyah Islamiyah, atau lembaga keislaman yang selama ini berkontribusi besar bagi bangsa kita," kata Antoni.
"Tentu wajar apabila publik bertanya, sebenarnya ulama apa ini? Siapa ini sesungguhnya mereka?" pungkas dia.