Ma'ruf Amin soal Pidato Wajah Boyolali: Biar Masyarakat yang Menilai
ADVERTISEMENT
Pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto soal 'wajah Boyolali' mengundang komentar dari kubu Jokowi dan protes warga Boyolali . Namun cawapres nomor urut satu, Ma'ruf Amin , enggan ikut-ikutan mengomentari pidato Prabowo yang menimbulkan polemik tersebut.
ADVERTISEMENT
Pasangan Jokowi di Pilpres 2019 itu menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai maksud pidato tersebut.
"Saya enggak bisa komentar. Biar masyarakat (yang menilai)," ujar Ma'ruf sambil berlalu usai soft launching di Rumah Aspirasi Rakyat 01 di Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/11).
Ucapan Ma'ruf dilengkapi oleh Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto. Menurut Hasto, sebagai calon pemimpin, Prabowo seharusnya melontarkan perkataan-perkataan positif.
"Kita lihat reaksi masyarakat Boyolali menyampaikan keberatan karena sesuatu yang terucap dari seseorang pemimpin itu harus sesuatu yang positif, yang membangun rasa percaya diri rakyat, menggelorakan rasa bangga kita sebagai bangsa Indonesia, bukan kemudian malah merendahkannya," jelas Hasto.
Dalam penggalan pidato Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyinggung tampang orang Boyolali yang tak pernah masuk 'hotel mahal'. Sontak, ucapan ini memantik banyak pro-kontra, termasuk dari kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
ADVERTISEMENT
"Sebut saja hotel mana di dunia yang paling mahal, ada di Jakarta. Ada Ritz Carlton, ada apa itu, Waldorf Astoria Hotel. Namanya saja kalian tidak bisa sebut. Ada St. Regis dan macam-macam itu semua tapi saya yakin kalian tak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?" kata Prabowo di Boyolali, Jawa Tengah, pada Selasa (30/10).
"Kalian kalau masuk mungkin kalian diusir karena tampang kalian tidak tampang orang kaya. Tampang kalian, ya, tampang-tampang Boyolali ini," imbuh Prabowo.