Ma'ruf Amin Soroti Kecilnya Jumlah Nasabah Lembaga Keuangan Syariah

8 November 2018 17:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin membuka Annual Meeting Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Foto: Rafiq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin membuka Annual Meeting Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Foto: Rafiq/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum MUI Ma'ruf Amin menghadiri forum ijtima sanawi (annual meeting) Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara. Dalam sambutannya, ia mengatakan tidak akan berhenti mendorong praktik keuangan syariah demi kemanfaatan dan kemaslahatan.
ADVERTISEMENT
"Menambah memperbesar volumenya, memperbesar jumlahnya, kualitasnya, kemudian juga menyempurnakan yang belum sempurna. Kalau istilah umum namanya me-maximize utility," kata Ma'ruf di Lokasi, Kamis (8/11).
Meski begitu, Ma'ruf memberikan catatan terhadap kondisi lembaga keuangan syariah di Indonesia. Menurutnya, lembaga keuangan syariah belum memiliki jumlah nasabah yang banyak. Sehingga, ia berharap ke depannya ada sebuah terobosan yang dapat mendongkrak jumlah nasabah.
"Satu yang harus kita perbesar itu, lembaganya sudah cukup, aturan-aturannya fatwa sudah 125 (fatwa) yang masih kurang itu nasabahnya. Istilahnya busnya sudah banyak, penumpangnya yang belum banyak," tutur Ma'ruf.
"Bagaimana memperbesar penumpang, maka itu kita MUI mengusung isu pemberdayaan ekonomi umat, namanya arus baru ekonomi Indonesia," imbuh calon wakil presiden nomor urut 01 itu.
Ma'ruf Amin membuka Annual Meeting Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Foto: Rafiq/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin membuka Annual Meeting Ijtima Sanawi Dewan Pengawas Syariah Lembaga Keuangan Syariah 2018 di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Kamis (8/11). (Foto: Rafiq/kumparan)
Ma'ruf mengungkapkan, jika ia menjadi wakil presiden, konsepsi arus baru ekonomi Indonesia akan menghilangkan disparitas di Indonesia, sehingga tak akan ada kesenjangan antara yang kuat (kaya) dan lemah (miskin).
ADVERTISEMENT
"Bukan dengan membenturkan, bukan dengan melemahkan yang kuat, tapi menguatkan yang lemah menggunakan istilahnya itu kolaborasi kemitraan-kemitraan dan juga distribusi aset," pungkasnya.
Usai berpidato, Ma'ruf Amin langsung membuka annual meeting tahunan tersebut, acara tersebut dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni 8-9 Nopember 2018.