Ma'ruf Amin: Tidak Boleh Ada Ideologi Selain Pancasila

15 September 2018 20:07 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH Ma'ruf Amin (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
zoom-in-whitePerbesar
KH Ma'ruf Amin (Foto: ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang)
ADVERTISEMENT
Bakal cawapres KH. Ma'ruf Amin menghadiri Dialog Kebangsaan yang digagas oleh Kelompok Cipayung di Pontianak, Kalimantan Barat. Dalam paparannya, Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa Pancasila adalah titik temu (kalimatun sawa') dari berbagai aliran, agama, suku dan budaya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia sebagai negara Pancasila merupakan negara kesepakatan untuk hidup berdampingan secara damai. “Karena itu, persoalan ideologi sudah selesai, sudah disepakati. Tidak boleh ada ideologi selain Pancasila,” kata Kiai Ma’ruf dalam keterangannya, Sabtu (15/9).
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki kesepakatan lain, yakni UUD 1945 atau ittifaqqat akhawawiyah. Pancasila dan UUD 1945 ini menjadi landasan lahirnya NKRI. Sehingga, semua warganegara diperlakukan secara sama, tidak boleh ada diskriminasi.
Dewan Pengarah BPIP ini menambahkan, Islam dan Pancasila tidak berbenturan, karena itu Indonesia bukanlah negara agama. “Indonesia bukan negara agama, tetapi negara religius, religius nation state, seperti jelas tercantum di Sila Pertama,” tutur dia.
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto:  Dok: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin di Pontianak, Kalbar. (Foto: Dok: Istimewa)
Sistem pemerintahan di Indonesia, lanjut Kiai Ma’ruf, juga sudah disepakati berbentuk republik. Dengan demikian, ketika ada paham-paham baru yang mencoba masuk serta menggantikan sistem dan ideologi negara dipastikan akan tertolak dengan sendirinya.
ADVERTISEMENT
“Karena itu, isu khilafah bukan ditolak tapi tertolak, begitu juga sistem lain selain republik akan tertolak karena menyalahi kesepakatan (mukhalafatul mistsaq),” pungkasnya.