Ma'ruf Jelaskan Label Santri Jokowi: Bukan Mondok, Tapi Jalur Keilmuan

13 November 2018 11:27 WIB
Cawapres no urut 1, Ma'ruf Amin. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres no urut 1, Ma'ruf Amin. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin, menjelaskan soal label santri, yang ia sematkan kepada Jokowi. Ma'ruf mengatakan, Jokowi bisa disebut sebagai santri ternyata bukan karena pernah mondok di pesantren. Namun, Jokowi pernah belajar kepada seorang ulama yang merupakan alumni salah satu pesantren di Situbondo.
ADVERTISEMENT
"Itu saya dapat cerita dari Situbondo, beliau itu dianggap sebagai santri Situbondo karena ada hubungan keilmuan, yang mengajari agama Pak Jokowi itu alumni senior dari Situbondo," jelas Ma'ruf di Rumah Aspirasi, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (13/11).
Ketum MUI ini menjelaskan, seseorang bisa dianggap menjadi seorang santri jika belajar pada tokoh tertentu sehingga tak harus mondok. Hal inilah yang terjadi kepada Jokowi.
"Bukan mondok, bukan. Tapi ada hubungan keilmuan. Nah, biasa di dalam situasi jalur keilmuan ada dianggap sebagai santri," jelas dia.
"Jadi dia belajar agama kepada seorang guru yang alumni Situbondi. Oleh karena itu, oleh (ponpes) Situbondo, dia punya jalur keilmuan dan dianggap santrinya Situbondo," tutup Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Pesantren yang disebut Ma'ruf itu diasuh oleh As'ad Syamsul Arifin atau Kiai Haji Raden, yang berlokasi di Desa Sukorejo, Asembagus, Sitobondo, Jatim. Pesantren itu dikunjungi Jokowi pada Februari 2018.
Ma'ruf dalam pertemuan dengan ulama di Lebak, Banten, Senin (11/13) kemarin, mengampanyekan bahwa Jokowi adalah santri dari pesantren di Situbondo.
"Jokowi itu ternyata santri dari Situbondo," kata Ma'ruf Amin di hadapan ribuan ulama, kiai, santri dan masyarakat Kabupaten Lebak, Senin, (12/11)