news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ma'ruf: Kenapa Kiai Enggak Boleh Jadi Cawapres?

16 September 2018 22:43 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma'ruf Amin  (Foto: Fachrul/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma'ruf Amin (Foto: Fachrul/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bakal calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin menyatakan sebagai seorang kiai, dirinya pantas menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
"Ada orang mengatakan kenapa Pak Jokowi pilih Pak Kiai, kiai enggak usah urus negara, ngaji saja. Saya bilang memangnya kiai tidak boleh, kalau politikus boleh, pengusaha boleh, TNI-Polri boleh, masa kiai tidak boleh," sebut Ma'ruf di peresmian rumah KMA di Jakarta Selatan, Minggu (16/9).
Ma'ruf menegaskan, di Indonesia kiai bahkan pernah menjadi presiden. Pernyataan tersebut merujuk pada keberhasilan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menjadi Presiden RI ke-empat.
"Apa kiai cukup jadi pemadam kebakaran saja, tukang doa saja. Ini barangkali juga. Dulu, Gus Dur juga kiai bisa jadi presiden. Lalu sekarang saya jadi cawapres," sambung dia.
Terkait soal usianya yang sudah menginjak 75 tahun, ia menyatakan umurnya tak akan menjadi masalah. Sebab, di Malaysia saja, Perdana Menteri Mahathir yang berusia lebih dari 90 tahun bisa memimpin negara.
ADVERTISEMENT
"Ada lagi yang bilang kiai Ma'ruf tua, siapa bilang saya masih muda. Semua orang juga tahu saya tua, Pak Jokowi juga. Tapi mungkin beliau memang butuh didampingi yang tua. Tapi ada juga yang bilang Kiai Ma'ruf masih lebih muda dibanding Mahathir.
"Maka ketika kemarin saya ke Kuala Lumpur, Mahathir mengatakan mudah-mudahan Pak Jokowi dan Ma'ruf terpilih. Kemudian ketika berdiri di samping beliau saya ternyata lebih muda dibanding Mahathir. Semangat saya bangkit lagi," pungkas dia