Ma’ruf: Khilafah Tertolak karena Menyalahi Kesepakatan Pendiri NKRI

7 Januari 2019 0:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ma’ruf Amin hadiri Harlah ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ma’ruf Amin hadiri Harlah ke-46 Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, menyambut baik dibubarkannya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dianggap ingin mengganti landasan bangsa Indonesia menjadi khilafah.
ADVERTISEMENT
Ma’ruf mengatakan, para pendiri bangsa telah menyepakati bahwa Pancasila sebagai landasan bernegara. Sehingga ideologi khilafah tidak sesuai apabila diterapkan di Indonesia.
“Dan pertanyaannya kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Saya bilang tertolak, karena menyalahi kesepakatan. Karena kalau kita sudah punya kesepakatan, maka setiap tindakan yang tidak sesuai akan ditolak,” kata Ma’ruf saat menghadiri Harlah ke-46 di DPP PPP, Jakarta Pusat, Minggu (6/1).
Menurut Ma’ruf, apabila ideologi khilafah tetap dipaksakan di Indonesia, maka dapat memicu perpecahan. Ia pun khawatir perpecahan tersebut akan menimbulkan banyak kerugian.
“Jadi bubar NKRI nya. Alhamdulillah sampai hari ini kita bisa mengawal. Kita boleh berjuang, memperjuangkan Islam di Indonesia, kan bisa lewat UU berbau Islam,” ujar Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Ma’ruf mengajak semua pihak secara bersama-sama menjaga keutuhan NKRI dengan menyingkirkan semua ego. Ma’ruf merasa Indonesia sudah menjadi contoh kemajemukan bagi negara Afghanistan. Bahkan, kata Ma’ruf, pimpinan negara Afghanistan meminta bantuan pada ulama di Indonesia.
“Kayak Afganistan, itu negara terkaya di dunia, tapi sekarang jadi miskin, karena konfilik tidak pernah berakhir. Bom meledak tiap jam. Mereka muslim semua, bahkan mazhabnya Hanafi. Tapi karena mereka ego, makanya mereka tidak bisa bersatu. Mereka jadinya minta Indonesia memfasilitasi, Pak Jokowi minta ulama memfasilitasi kemarin pertemuannya di Bogor,” tutup Ma'ruf.