news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ma’ruf: Umat yang Tak Mau Hijrah Lebih Baik, Buta dan Budek Hati

14 November 2018 20:34 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin (kiri) hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jalan Situbondo, Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wapres nomor urut 1, KH Ma'ruf Amin (kiri) hadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Jalan Situbondo, Jakarta. (Foto: Helmi Afandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Cawapres nomor urut 01 Ma’ruf Amin menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di halaman rumahnya di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Dalam sambutannya, Ma’ruf berharap peringatan Maulid Nabi menjadi momen perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
ADVERTISEMENT
Ma’ruf menjelaskan masyarakat yang susah diajak ke arah yang lebih baik, berarti tak dapat melihat dan mendengar kebenaran secara baik. Menurutnya, masyarakat seperti itu buta hati.
“Umat (yang tidak mau berubah lebih baik) itu summun, bukmun, umyun. Bisu, tuli, budek, tapi bukan buta mata, bukan tuli telinga, tetapi buta hati tidak mau melihat kebenaran dan budek tak mau mendengarkan yang baik-baik,” terang Ma’ruf di lokasi, Rabu, (14/11).
“Mudah-mudahan dengan maulid ini kita memperoleh tuntunan nasihat menuju keadaan yang lebih baik. Kita mari berhijrah dari sesuatu yang tidak baik menuju lebih baik,” imbuh Ma’ruf.
Oleh karena itu, Ma'ruf berharap masyarakat bisa meneladani sosok Nabi Muhammad SAW yang bisa membawa perubahan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Dari yang tak mengerti kebaikan dan kebenaran tapi diubah menjadi tahu mana yang baik mana yang munkar, bahkan juga diubah menjadi masyarakat yang mengerjakan yang baik dan meninggalkan yang mungkar,” kata Ma'ruf
Ma’ruf mengungkapkan Nabi Muhammad SAW mampu mengubah perilaku masyarakat menjadi lebih baik. Sedangkan ulama di Indonesia, Ma'ruf menduga, banyak yang tak bisa merubah masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Boleh jadi ulamanya tidak pandai melakukan perubahan, boleh jadi umatnya yang agak susah (diajak berubah),” pungkas Ma’ruf.