Mabes Polri: Penipuan Arisan Online Mencapai Miliaran Rupiah

13 Desember 2018 11:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jebakan Arisan Online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jebakan Arisan Online. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kasus penipuan arisan online yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menjadi sorotan polisi. Meski berbeda-beda pengelola, namun modus yang diberikan hampir sama, yakni menawarkan imbalan yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Iming-iming itulah yang membuat para pelanggan berani berinvestasi lebih. Apalagi sebelumnya mereka sempat mendapatkan uang plus bunga seperti yang dijanjikan.
Karo Penmas Mabes Polri Irjen Dedi Prasetyo menyebut ada banyak laporan dugaan penipuan arisan online yang diterimanya. Di antaranya terjadi di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Jambi.
Arisan online kan sudah marak, banyak pula masyarakat yang tergiur, lalu bergabung, dan akhirnya ketipu. Imbauan untuk masyarakat seperti apa?
Untuk tidak mudah begitu percaya ya, khususnya mengambil keuntungan dari sistem online dengan menjajakan bunga, di atas bunga bank. Keuntungannya di atas bunga bank, kalau di atas bunga bank, kita banyak kejadian-kejadian seperti Koperasi Pandawa.
Koperasi-koperasi yang sifatnya multi level marketing sama dengan arisan-arisan online, yang menjajikan dengan jumlah keuntungan yang di atas rata-rata bunga bank. Itu bisa dikatakan hampir sebagian besar itu bohong. Dan masyarakat yang dijadikan korban dengan orang-orang yang sengaja mencari korban, dengan masyarakat-masyarakat yang awam.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan yang menjadi korban dari masyarakat kelas ekonomi apa?
Iya masyarakat-masyarakat menengah ke bawah, yang memang pengetahuannya di bidang itu sangat minim. Makanya literasi digital sangat minim.
Ya masyarakat (harus) betul-betul mengklarifikasi informasi dulu, ajakan untuk mengikuti arisan online tersebut.
Kalau yang sudah terlanjur ketipu?
Ya pasti akan diproses, seperti kejadian di Kalimantan Barat, kejadian di Sulawesi Selatan, kejadian di Jambi. Beberapa case di tahun 2018 ini semua ditangani oleh kepolisian. Dan jumlah korbannya cukup banyak, dan kerugiannya cukup besar juga sampai miliaran rupiah.
Kalau pengikut arisan online baru mulai merasa ketipu, apa tindakan yang harus segera dilakukan?
Langsung (lapor). Kalau wilayah besar, dan TKP-nya ada beberapa wilayah itu ke Polda. Jadi ditangani oleh Polda. Seperti Polda Jambi, Sulawesi Selatan, nanti yang menangani Polda langsung.
ADVERTISEMENT
Bukti yang harus disiapkan?
Cukup aplikasi yang ada di hp itu sudah bisa, karena hp itu merekam jejak digital. Jejak digital itu bisa dijadikan alat bukti, dalam transaksi Undang-Undang untuk (kasus) itu.
Pelaku akan menghilang tiba-tiba, nomor tidak bisa dihubungi atau nomor korban diblock. Polisi bisa melacak keberadaan pelaku dari nomor ponsel-nya?
Bisa, bisa, polisi pasti bisa melacak. Sama, di Kalimantan Barat kemudian di Sulawesi Selatan, di Jambi kan sudah ditetapkan tersangkanya, tersangkanya sudah ada.
Langkah polisi untuk mengurangi arisan online?
Ya mengurangi itu, kita terus melakukan literasi digital kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati. Ya agar tidak mudah terjerumus dengan istilahnya narasi-narasi, janji-janji, kemudian hal yang sifatnya untuk menarik masyarakat untuk berinvestasi.
ADVERTISEMENT
Investasinya banyak, investasi dalam bentuk arisan, bentul multi level marketing, yang dijanjikan keuntungan yang lebih daripada bunga bank yang ditetapkan Bank Indonesia. Itu sangat diragukan, sangat diragukan untuk kebenaran tentang ajakan seseorang atau kelompok, atau mengikuti berinvestasi di bidang tersebut.
Sejak kapan sudah mulai ada arisan online?
Kejadian itu sudah ada beberapa tahun. Tahun ini aja dari Jambi kemudian di Ujung Pandang maupun di Kalimantan Barat.
Kebanyakan perempuan ya, Pak?
Iya, kebanyakan perempuan, korbannya maupun pelaku.
Simak selengkapnya kisah para korban arisan online dalam topik Jebakan Arisan Online.