Macet di Tol karena Tak Ada Pembatasan Truk Saat Arus Balik Tahun Baru

5 Januari 2019 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macet di Tol Cikampek. (Foto: Antara/Risky Andrianto)
zoom-in-whitePerbesar
Macet di Tol Cikampek. (Foto: Antara/Risky Andrianto)
ADVERTISEMENT
Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri mengatakan, hadirnya kendaraan besar akan menyumbang kemacetan pada puncak arus balik libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, pada Sabtu (5/1) malam dan Minggu (6/1) pagi.
ADVERTISEMENT
Hal itu menurutnya, karena imbas dari tak adanya pembatasan operasional bagi truk dan angkutan barang saat arus balik kali ini. Sehingga truk dan angkutan barang dapat beroperasi setiap waktu.
"Kan kelihatan pelan-pelan tuh (macet) memang masalahnya semenjak setelah tanggal 1 kemarin itu tidak ada lagi pembatasan operasional kendaraan barang (truk) sehingga kendaraan barang bisa beroperasional seperti biasa, khususnya jalan tol yang bukan kota. Kalau kota kan memang dibatasi," ujar Refdi saat memantau arus balik di Tol Cikarang, Jawa Barat Sabtu (5/1).
Pintu Tol Cikarang macet (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pintu Tol Cikarang macet (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Menurut Refdi, jumlah truk dan angkutan barang di jalan tol terbilang cukup banyak. Namun, kata Refdi, kepadatan di jalan tol masih didominasi oleh mobil-mobil pribadi.
"Memang kalau kita hitung jumlahnya kendaraan pribadi menjadi sangat dominan tapi kalau kita lihat secara kasatmata kendaraan-kendaraan besar mengisi badan jalan ini," ucap Refdi.
Kakorlantas, Irjen Refdi Andri di rest area tol Km 45 Jagorawi. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kakorlantas, Irjen Refdi Andri di rest area tol Km 45 Jagorawi. (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
Selain itu, kemacetan di jalan tol juga akan terjadi karena membludaknya antrean di rest area. Guna mengantisipasi hal ini, Refdi telah menyiagakan sejumlah tim untuk memantau aktivitas di rest area dan mengimbau pengendara untuk tak berlama-lama di rest area.
ADVERTISEMENT
"Katakanlah mungkin bergerak dari Semarang menuju Jakarta tentu nanti ada di rest area KM tertentu, mereka (pengendara) memang menargetkan untuk istirahat, (rest area KM) 102, mungkin juga 166 itu akan jadi perhatian kita nanti, begitu pula sampai Jakarta," pungkasnya.