Macron Akan Pimpin Pemakaman Polisi yang Ditembak Simpatisan ISIS

28 Maret 2018 13:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
zoom-in-whitePerbesar
France's President Emmanuel Macron (Foto: Reuters/Francois Lenoir)
ADVERTISEMENT
Presiden Prancis, Emmanuel Macron akan pimpin upacara pemakaman dan penghormatan terhadap Letnan Kolonel Polisi Arnaud Beltrame, pada Rabu (28/3) waku setempat. Beltrame tewas ditembak seorang simpatisan ISIS dalam insiden penyanderaan di Trebes, Prancis Selatan pada Jumat (23/3) lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, Beltrame tewas setelah bersedia menukar dirinya dengan seorang sandera. Ia merupakan korban tewas keempat dalam aksi penyanderaan di salah satu swalayan di sebelah barat daya kota Carcassonne, dekat Trebes.
Sesaat sebelum upacara dimulai, Macron memberikan sambutan. Ia mengatakan Beltrame merupakan seorang pahlawan.
"Dalam memberikan hidupnya untuk menghentikan aksi teroris, ia meninggal sebagai seorang pahlawan," ujar Macron.
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: LA VIE A TREBES/via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Penyanderaan di Trebes, Prancis. (Foto: LA VIE A TREBES/via REUTERS)
Menurut data yang ada, selama tiga tahun terakhir 240 orang tewas di Prancis akibat serangan teroris, terutama dari simpatisan ISIS. Menurut Macron, serangan di Trebes tersebut adalah serangan terburuk sejak ia menjabat sebagai presiden Prancis.
Sekitar 200 rekan Beltrame yang juga anggota polisi militer Prancis, Gendaria, hadir dalam prosesi pemakaman. Macron sendiri akan memberikan pidatonya di kompleks bersejarah bagi museum tentara Prancis dan pusat pensiun veteran, Les Invalides.
ADVERTISEMENT
Kematian Beltrame dalam penyanderaan di Trebes ditangisi seluruh warga Prancis. Beltrame merupakan sosok paling berjasa dalam operasi penyelamatan sandera. Dia merelakan nyawanya untuk ditukar dengan seorang sandera perempuan yang disekap oleh simpatisan ISIS asal Maroko, Radouane Lakdim.
Pihak keluarga mengatakan Beltrame memang orang baik dan selama hidupnya ia selalu mengutamakan orang lain.
Namun karena insiden ini, Macron mendapat kecaman dari lawan-lawan politik sayap kanan. Mereka mengatakan seharusnya serangan itu dapat dicegah
Menurut seorang sumber yang dikutip dari AFP, sebenarnya Lakdim memang sudah terjerat beberapa masalah, seperti kasus narkoba dan kasus kepemilikan senjata terlarang. Lakdim juga sudah masuk daftar pantauan polisi karena diduga terlibat dengan ISIS.
Pemimpin sayap kanan, Marine Le Pen, menuduh pemerintahan Macron menggunakan dan mengeksploitasi kematian Beltreme untuk menutupi ketidakmampuan menangani ekstemisme.
ADVERTISEMENT